Dampak Covid-19, Taksi yang Menganggur di Negara Ini Dijadikan Tempat Bertani
Konten dari Pengguna
23 September 2021 13:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi virus corona atau Covid-19 membuat kebanyakan orang beraktivitas di rumah. Alhasil, kota yang biasanya ramai kendaraan mendadak jadi sepi. Seperti misalnya di Bangkok, Thailand , sepinya kota membuat taksi kekurangan penumpang.
ADVERTISEMENT
Mengutip BBC, pengemudi taksi banyak yang kehilangan pekerjaan lantaran pandemi virus corona. Mereka pun memutuskan pulang kampung, meninggalkan taksi yang sehari-hari digunakan untuk mencari nafkah di lahan parkir.
Melihat pemandangan mobil warna-warni yang begitu banyak, perusahaan taksi pun punya ide untuk memanfaatkannya. Adapun atap kendaraan umum itu dialihfungsikan menjadi tempat tanaman sayur.
Hebatnya, ide tersebut sukses memenuhi harapan, yakni dapat memberi makan para pengemudi taksi serta karyawan-karyawan yang jadi pengangguran. Kantor tersebut diketahui bernama Ratchaphruek Taxi Cooperative (RTC).
Para pegawai RTC membuat perkebunan mini, yakni dengan membentangkan kantong sampah hitam, kemudian diikatkan pada bingkai bambu di atas atap mobil. Terbentuklah pot yang berisi tanah, ditanami berbagai macam sayur, seperti cabai, timun, hingga labu
ADVERTISEMENT
Selain inisiatif tersebut diharapkan bisa membantu para pengemudi dan pegawai yang menjadi pengangguran, sisa sayuran bisa juga dijual ke pasar-pasar setempat untuk mendapat dana tambahan.
Diketahui, para pengemudi taksi di Bangkok umumnya mengandalkan wisatawan. Sayangnya, selama diberlakukannya pengetatan syarat masuk ke Thailand, pemasukan mereka jadi nyaris tidak ada.
Dijelaskan pula oleh Thapakorn, masih banyak pengemudi taksi di perusahaannya yang bahkan berutang setoran. Hanya, tidak ada pilihan lain selain menunggu pandemi berakhir dan menanam tanaman jadi solusi terakhir.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah pilihan terakhir kami," ujar Thapakorn mengenai ide yang kemudian viral tersebut. (bob)