Desa Ini Sepakat Tolak Proyek Internet Elon Musk, Khawatirkan Akan Ganggu Ternak

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
9 Mei 2021 12:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Elon Musk, CEO perusahaan SpaceX dan Tesla. Foto: REUTERS/Danny Moloshok
zoom-in-whitePerbesar
Elon Musk, CEO perusahaan SpaceX dan Tesla. Foto: REUTERS/Danny Moloshok
ADVERTISEMENT
Sebuah desa kecil baru-baru ini menuai sorotan publik usai menolak proyek internet dari bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk. Mereka mengaku khawatir nantinya proyek tersebut bakal mengganggu produktivitas ternak.
ADVERTISEMENT
Mengutip Forbes, 368 orang yang tinggal di desa kecil bernama Saint-Senier-de-Beuvron, Normandy, barat laut Prancis, dilaporkan tak senang mengetahui Elon Musk berencana menggunakan wilayah mereka untuk menjadikannya salah satu markas proyek Starlink.
Sebelumnya diketahui, Starlink sendiri adalah proyek untuk menghadirkan internet broadband latensi rendah untuk konsumen seluruh dunia. Adapun proyek tersebut bakal diwujudkan oleh ribuan satelit kecil di orbit rendah Bumi, bekerja sebagai pemancar di darat.
Proyek tersebut bakal menghadirkan internet cepat ke daerah-daerah pelosok dunia, diharapkan dapat membantu institusi militer dan ilmiah. Pada Februari 2021 lalu, tercatat sudah lebih dari 10 ribu pengguna dan terbuka untuk publik lebih luas.
Satelit Nusantara Satu dibawa oleh roket Falcon 9. Foto: Joe Skipper/Reuters
Semakin banyak satelit yang diluncurkan, semakin luas pula area yang bisa dijangkau. Karena itu, Starlink sudah mengamankan izin Prancis untuk empat tempat, salah satunya desa Saint-Senier-de-Beuvron.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, proyek pemasangan sembilan kubah setinggi tiga meter yang melindungi antena tersebut ditentang oleh warga lokal. Mereka khawatir dengan dampak proyek yang hanya 20 km dari monumen historis, Mont Saint-Michel.
“Proyek ini benar-benar baru. Kami tidak tahu dampak dari sinyal ini,” kata Noemie Brault selaku wakil walikota desa Normandy kepada The Local.
Para penduduk serta petani pun mengungkap kekhawatiran mengenai proyek tersebut. Mulai dari para petani yang yakin sapi-sapi mereka akan mengalami penurunan produksi susu, hingga penduduk lokal merasa akan ada dampak bagi kesehatan.
com-Sapi-sapi penghasil susu organik menghabiskan banyak waktu di ruang terbuka untuk merumput. Foto: Shutterstock
Meski begitu, salah satu petani mengaku aksi mereka bukan karena teknofobia. Faktanya, mereka bahkan selalu terhubung dengan internet, memanfaatkan teknologi untuk membantu kegiatan beternak sehari-hari.
ADVERTISEMENT
"Di pertanian kami, kami selalu online. Sapi-sapi saya ditempeli alat. Smart watch saya memperingatkan ketika mereka mau lahiran,” kata Belloir. “Namun, ketika kamu melihat jangkauan antena, mesti ada risetnya (mengenai dampak),” lanjut Belloir.
Sayangnya, aksi viral mereka menghentikan jalannya proyek tersebut tak akan berlangsung lama. Sebab, Sipartech selaku kontraktor Starlink sudah mengajukan kembali permintaan dan disetujui badan frekuensi radio nasional Prancis, ANFR.
Meski begitu, dilaporkan ANFR kini masih berusaha meyakinkan warga lokal Saint-Senier-de-Beuvron bahwa proyek tersebut tidak menimbulkan risiko apapun. Pasalnya, pancaran sinyal yang ditimbulkan akan langsung menuju langit. (bob)