Gadis Ini Selalu Pingsan Mendadak Setiap Dengar Dering Telepon, Ini Penyebabnya

Caitlin Wallace selalu pingsan jika mendengar suara dering telepon. Foto: istimewa.

Caitlin Wallace tidak bisa mendengar bunyi ponsel berdering. Wanita 36 tahun itu bisa terkejut dan membuat otot-otot wajah, kaki dan akhirnya seluruh tubuh mengalami kelumpuhan selama beberapa menit berikutnya.

Ia bahkan bisa seketika 'ambruk' saat mendengar dering telepon masuk. Usut punya usut, Caitlin menderita cataplexy.

Penyakit ini membuatnya kehilangan kontrol semua otot terutama di bagian lutut, ketika mendengar hal-hal mengejutkan. Ia juga akan hilang kendali ketika ia terjatuh, dikutip dari Daily Mail.

Ia bisa saja pingsan hingga 20 kali sehari, salah satunya karena dering telepon. Saat pingsan, ia masih bisa mendengar pembicaraan orang lain. Namun, ia tidak bisa melihat dan memberikan respon gerakan tubuh.

Wanita asal Liverpool Inggris itu mengaku sering lumpuh saat ponsel sedang ia pegang.

Tak hanya dering smartphone, tertawa, marah dan terkejut juga bisa seketika membuatnya terjatuh.

Kelainan sindrom itu bermula pada Februari tahun 2010. Ia seolah seperti menderita kelumpuhan ringan. Ia sadar tapi tak bisa bergerak sama sekali untuk beberapa saat.

Setelah serangan itu, ia segera memeriksa ke unit gawat darurat. Ia ingin mengetahui apakah itu salah satu gejala stroke.

Oleh dokter, ia disarankan untuk melakukan tes ke ahli saraf. Selanjutnya dia dirujuk ke klinik tidur di James Cook University Hospital di Middlesbrough.

Penyakit yang dideritanya itu juga membuatnya merasakan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari.

Suaminya, John sudah maklum dengan hal ini. Ia tak lagi membuat kejutan dengan menyelipkan bunga atau coklat secara sembunyi-sembunyi.

John mengaku istrinya bukan seperti wanita lain di dunia yang suka kejutan. Kejutan di rumahnya diibaratkan seperti neraka.

Jika hendak menceritakan sesuatu yang mungkin bisa mengejutkannya, John selalu meminta Caitlin untuk duduk agar tidak pingsan.

Keadaan ini membuatnya telah menyerahkan SIM dan pekerjaannya. Ia kini tak lagi mengemudi dan bekerja. Sebelumnya, ia bekerja sebagai resepsionis di klinik dokter gigi.

Untungnya, melalui pengobatan bertahap, kondisi Caitlin mulai membaik. Ia kini telah memulai melakukan pekerjaan sosial dan berharap bisa mendapatkan pekerjaan paruh waktu.

Saat kondisinya sedang tidak baik, ia hanya menghabiskan waktu menonton televisi.

Dr Paul Reading, konsultan saraf University Hospital, mengatakan orang yang menderita cataplexy disebabkan kurangnya bahan kimia dalam otak mereka yang mengatur tidur.

Sehingga orang tersebut bisa tertidur kapan saja. Cataplexy ditemukan hanya pada orang narcolepsy dan bisa dipicu oleh banyak hal misalnya emosi, terkejut dan kadang-kadang kemarahan atau rasa frustrasi

Di kasus lain, ada juga yang selalu pingsan setiap kali mencetak tembakan sempurna saat bermain golf.

Cataplexy dapat diobati dengan anti-depresan. Obat itu menciptakan keadaan kimia di otak yang menghambat cataplexy.

Kejadian unik ini diposting oleh akun @faktanyagoogle di Instagram dan mendapat reaksi beragam dari warganet.

“Brrti gk bisa LDR, LDR = Lumpuh,” seloroh @gregoriosthewanaris.

“Hidup tanpa notif,” ungkap @kevin_setiawan20.

“Mgkn penyakit latah,” kata @your_baaeee. (ace)