Ilmuwan di Inggris Sukses Ajari Babi Cara Bermain Video Game

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
17 Februari 2021 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi babi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi babi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah eksperimen yang dilakukan ilmuwan asal Inggris baru-baru ini sukses menuai sorotan publik. Para ilmuwan tersebut dilaporkan berhasil mengajarkan seekor babi untuk bermain video game.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Cnet, percobaan yang dilakukan dengan menguji babi tersebut diterbitkan dalam jurnal sains Frontiers in Psychology. Adapun guna pengujian demi mengetahui kemampuan kognitif si babi, di antaranya ingatan, perhatian, dan konseptualisasi.
Dilakukan oleh spesialis perilaku hewan dari Universitas Purdue, Candace Croney, dan ahli kognisi simpanse, Sarah Boysen, percobaan yang dilakukan cukup unik, yakni menggunakan video game rakitan sederhana untuk melatih hewan tersebut.
Penelitian babi bermain video game. (Foto: Eston Martz/Pennsylvania State University)
Sebanyak empat babi diuji dalam penelitian tersebut. Dua di antaranya berasal dari Yorkshire bernama Hamlet dan Omelette, sementara dua lainnya merupakan babi mikro bernama Ebony dan Ivory.
Sempat Candace dan Sarah terkejut ketika babo-babi itu ternyata bisa memainkan video game yang disediakan. Dengan pintar, para babi itu menggerakkan joystick yang notabene merupakan alat kontrol permainan..
ADVERTISEMENT
"Setiap babi melakukan tugasnya dengan melampaui kebetulan, menunjukkan bahwa mereka paham pergerakan joystick terhubung dengan kursor di layar komputer," sebut ilmuwan dalam jurnal Frontiers.
Namun, hal tersebut ternyata belum sempurna. Walau para babi itu bisa memainkan video game, ternyata mereka masih gagal untuk memenuhi kriteria yang digunakan primata untuk menguasai konsep sepenuhnya.
Penelitian babi bermain video game. (Foto: Candace Croney)
Lalu Candace dan Sarah berasumsi kegagalan tersebut lantaran desain eksperimen yang mereka gunakan. Nantinya, dalam eksperimen berikutnya, mereka akan mencoba menggunakan layar sentuh.
Meski merupakan penelitian kecil dan terbatas, hal itu tetap bisa jadi implikasi buat para ilmuwan agar lebih memahami kecerdasan babi juga kemampuan para hewan untuk belajar. Studi lebih lanjut akan dilakukan guna menemukan cara berkomunikasi dengan babi.
ADVERTISEMENT
“Prestasi yang tidak kecil bagi hewan untuk memahami konsep perilaku yang mereka lakukan berdampak di tempat lain. Bahwa babi dapat melakukan ini pada tingkat apa pun seharusnya membuat kita berhenti sejenak, meneliti apa lagi yang mampu mereka pelajari, serta bagaimana pembelajaran itu dapat memengaruhi mereka," sebut Croney mengenai penelitian viral tersebut. (bob)