Kenapa Ada Orang Nangis saat Marah? Sebenarnya Apa Sih Penyebabnya Secara Ilmiah

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
16 Mei 2022 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan menangis. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan menangis. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menitikkan air mata hingga menangis kerapa dialami sejumlah orang ketika marah. Bahkan, banyak yang sampai tidak bisa mengontrol lagi tangisannya meski kala itu dirinya sedang sangat-sangat marah kepada seseorang.
ADVERTISEMENT
Sebagai kaum awam, mengapa ya hal tersebut bisa terjadi? Padahal, pada umumnya, seseorang yang menitikkan air mata hingga menangis biasanya tengah mengalami kesedihan atau terharu alias bukan saat marah.
Nah, berikut penjelasannya secara ilmiah yang dirangkum dari berbagai sumber tentang mengapa hal tersebut terjadi.
Faktor Emosional
Emosi setiap orang disebut berbeda-beda. Ada yang bisa mengontrol hingga sama sekali tidak mampu mengendalikannya ketika marah. Dari situ, faktor emosional menjadi alasan mengapa banyak orang sampai menangis ketika emosi sejadi-jadinya.
Ilustrasi marah. Foto: Shutterstock
Disebutkan, faktor emosional hingga menitikkan air mata dan menangis, beberapa orang meluapkannya dengan tangisan. Bahkan lebih parahnya, ada yang sampai berteriak atau membentak karena faktor emosional tersebut.
Tidak hanya itu, beberapa ahli juga menyimpulkan bahwa tak hanya manusia yang menangis ketika marah. Sejumlah hewan juga disebut bisa mengalaminya ketika tengah merasa emosional atau marah hingga menitikkan air mata.
ADVERTISEMENT
Kinerja Otak dan Saluran Air Mata Tidak Sinkron
Tidak hanya faktor emosional, para pakar juga menyebut bahwa kinerja otak dan saluran air mata juga tidak sinkron ketika manusia tiba-tiba mengeluarkan air mata dan menangis saat marah.
Ilustrasi otak manusia. Foto: pixabay/TheDigitalArtist
Hal ini diakibatkan otak di waktu tertentu tidak bisa membedakan emosi spesifik yang dirasakan orang tersebut.
Hingga kemudian, air mata pun tak terbendung sekaligus membuat orang yang bersangkutan menangis hingga sejadi-jadinya ketika melepas semua omosi yang cukup intens.
Disebutkan, seseorang yang mengalaminya juga terkadang bingung karena tidak mengetahui cara mengekspresikannya atau melampiaskannya hingga kemudian menangis saat marah.
Bedanya, ada beberapa orang disebut malah mengetahui cara melampiaskannya ketika marah. Salah satunya melakukan tindakan kriminal hingga merenggut nyawa orang karena tidak bisa mengontrol emosi atau amarah.
ADVERTISEMENT
Pengaruh Hormon Stres
Tak dimungkiri, ketika emosi atau marah maka hormon stres manusia disebut akan meningkat pesat. Di saat bersamaan, detak jantung juga turut meningkat hingga membuat otot-otot serta saraf di tubuh menjadi tegang.
Ilustrasi menangis. Foto: Shutterstock
Hal inilah yang disebut membuat orang terkadang mendadak sesak hingga kesulitan bernafas ketika sedang marah. Nah, satu-satunya cara mengendalikan marah dan menormalkan kondisi tubuh adalah dengan menitikkan air mata atau menangis.
Fenomena ini disebut menjadi salah satu mekanisme tubuh untuk membantu kinerja jantung kembali normal hingga mengurangi rasa sesak di dada. Selain itu, di saat hal ini terjadi maka segala hormon dan zat yang memicu stres disebut perlahan keluar dari air mata.
Nah, itulah sebabnya mengapa banyak orang kerap menangis ketika tengah marah sejadi-jadinya. Ternyata, cara tersebut sangat berdampak positif untuk menetralkan tubuh agar segala organ vital bisa berfungsi dengan normal kembali. (fre)
ADVERTISEMENT