Ketahuan Selingkuh, Istri Dihukum Gendong Suami Keliling Kampung

Seorang wanita dihukum gendong suaminya keliling kampung karena ketahuan selingkuh. (Foto: Tangkapan layar Twitter @Nims_Ahuja)

Beredar sebuah video seorang wanita diarak keliling kampung sambil gendong suaminya. Rupanya, hal tersebut merupakan hukuman yang diterima lantaran ketahuan selingkuh. Kejadian unik itu diketahui berada di sebuah desa di Distrik Jhabua, India.

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @Nims_Ahuja. Tampak warga setempat memaksa wanita yang tidak diketahui identitasnya tersebut untuk menggendong suami di pundaknya. Ia pun diarak warga beramai-ramai.

Tak hanya menggendong, wanita tersebut juga akan dipukul warga yang mengarak dari belakang dengan menggunakan tongkat jika mencoba berhenti atau beristirahat.

Seorang wanita dihukum gendong suaminya keliling kampung karena ketahuan selingkuh. (Foto: Tangkapan layar Twitter @Nims_Ahuja)

Sementara itu, warga yang melihat peristiwa tersebut tampak asyik sambil tertawa karena mereka menganggap hukuman itu merupakan sebuah tradisi adat dari nenek moyang mereka yang telah turun-temurun dijalankan hingga saat ini.

Mengutip dari News 18, wanita yang menjalani hukuman menggendong suami keliling kampung itu merupakan tradisi yang selalu dijalankan oleh warga desa setempat. Meski berbau kekerasan, namun hukuman itu disebut harus dilakukan untuk membuat efek jera pasangan yang ketahuan selingkuh.

Setelah video tersebut viral, kepolisian Distrik Jhabua dikabarkan bergerak cepat dengan menangkap sejumlah warga yang terlibat dalam menjalankan hukuman tersebut. Sebanyak tujuh warga termasuk sang suami diamankan kepolisian setempat karena dianggap telah melakukan tindak kekerasan.

Viral warga di sebuah desa di Distrik Jhabua, India, hukum seorang yang selingkuh berkeliling kampung sambil menggendong suami di pundaknya. (Foto: Twitter/Tangkapan Layar @Nims_Ahuja)

Kini, video yang sempat heboh di media sosial itu menuai beragam komentar dari warganet terkhusus publik India. Banyak dari mereka yang menyayangkan warga tetap menjalankan hukuman itu. Namun, ada juga orang yang tetap mendukung tradisi adat tersebut. (fre)