Keutamaan Puasa Syawal dan Tata Caranya
Konten dari Pengguna
3 Mei 2022 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah sebulan berpuasa Ramadhan, dirayakanlah kemenanga pada Idul Fitri. Hanya, setelah merayakannya, sejatinya ada salah satu puasa sunah yang paling dianjurkan dalam Islam, yakni puasa Syawal.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama, NU Online, puasa yang dilakukan selama enam hari tersebut bisa dilakukan sejak 2 Syawal, tepatnya keesokan setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Adapun Nabi Muhammad SAW menjelaskan dalam haditsnya bahwa orang yang berpuasa Ramadhan, kemudian disambung dengan puasa enam hari Syawal, maka akan mendapat pahala senilai puasa dalam satu tahun.
Hadis riwayat Imam Muslim mengenai keutamaan puasa Syawal itu berbunyi: “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.”
Sementara itu, perhitungan pahala puasa sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT lewat Quran Surah Al-An’am ayat 160, yang berbunyi:
“Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.”
ADVERTISEMENT
Lewat ayat di atas, dijelaskan setiap satu kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat. Dari sana, bila dikalkulasikan, maka sebulan puasa Ramadhan, dikali 10, sama dengan 10 bulan. Lalu 6 hari puasa Syawal, dikali 10, setara 2 bulan. Total berarti 12 bulan atau setahun.
Mengenai tata cara puasa sunah Syawal, sama seperti puasa pada umumnya: menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Niatnya yang dibaca pada malam hari adalah sebagai berikut:
“Nawaitu sauma ghadin ‘an adai sunnatis Syawwali lillahi ta‘ala.” Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.”
Bedanya dengan puasa Ramadhan, puasa Syawal boleh membaca niat pada siang hari bila lupa pas malam. Adapun niat puasa Syawal di siang hari adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
“Nawaitu sauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnatisy Syawwali lillahi ta‘ala.” Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah ta’ala.” (bob)