Kisah Remaja Rela Panas-panasan demi Dapat Sinyal untuk Ikut Ujian Online

Demi ikut ujian online, siswa bernama Heliyana duduk jalan (Foto: Facebook/ SMK Tinggi Sarikei, Sarawak, Malaysia)

Kisah Heliyana siswa SMK Tinggi Sarikei, Sarawak, Malaysia, viral di media sosial. Gadis remaja tersebut harus duduk di pinggir jalan dan di tengah panas terik matahari untuk mengikuti ujian online dari sekolahnya.

Kisah Heliyana itu pertama kalai diunggah oleh akun Facebook sekolahnya SMK Tinggi Sarikei pada Sabtu, (23/5). Dalam unggahan foto itu tampak Heliyana tengah duduk di jalan sembari memegang smartphone untuk mengikuti ujian.

"Heliyana ujian duduk di jalan untuk mengikutui ujian semester pertama pada 2020 saat pemberlakuan lockdown. Dia adalah contoh bagi seluruh siswa. Tanpa pengorbanan, kita tidak akan mendapat apa-apa," ucap akun Facebook SMK Tinggi di postingannya tersebut.

Mengutip World of Buzz, Heliyana merupakan sisiwa yang tinggal di daerah terpencil di Sarawak. Ia disebut harus pontang-panting mencari akses internet untuk mengikuti ujian sekolah.

Demi ikut ujian online, siswa bernama Heliyana duduk jalan. (Foto: Facebook/ SMK Tinggi Sarikei, Sarawak, Malaysia)

Bahkan, foto yang beredar di media sosial, gadis remaja itu berada di sebuah bukit untuk mendapatkan sinyal internet. Gadis yang berusia 13 tahun tersebut tampak tidak memerdulikan panas terik matahari demi tetap ikut ujian online.

Dengan memegang pulpen di tangan kanan dan smartphone di tangan kirinya, Heliyana tampak serius mengikuti ujian tersebut. Di sisi lain, menurut kabar beredar, 20 dari 850 siswa di sekolah tersebut dikabarkan sangat kesulitan saat mengikuti belajar atau ujian online.

Bahkan, ada seorang siswa bernama Wuok tidak bisa mengikuti ujian online. Sebab, sang siswa tidak memiliki smartphone seperti siswa lainnya. Untuk mengatasi itu, pihak sekolah dikabarkan terpaksa mengantar bahan ujian ke rumah sang siswa agar bisa mengikut ujian.

Seperti diketahui, di tengah pandemi COVID-19, proses belajar online diketahui sangat tidak berjalan dengan baik. Pasalnya, tak semua siswa memiliki smartphone dan jaringan yang sulit karena sebagian siswa berada di daerah terpencil. (fre)