Lindungi Ulama dari Penyerangan, Masjid di Aceh Pasang Pagar Besi Depan Mimbar

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
27 September 2020 10:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cara masjid di Aceh lindungi ulama. (Foto: @aceh.viral/Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Cara masjid di Aceh lindungi ulama. (Foto: @aceh.viral/Instagram)
ADVERTISEMENT
Belajar dari musibah penyerangan ulama yang belakangan terjadi, sebuah masjid di Aceh jadi sorotan publik lantaran berinisiasi memasang pagar besi di depan mimbar. Hal tersebut guna melindungi para ulama dari orang-orang yang ingin melakukan penyerangan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui, baru-baru ini heboh penyerangan yang dilakukan seorang pria bernama Alpin Andrian terhadap Syekh Ali Jaber yang kala itu sedang mengisi acara Tabligh Akbar di Bandar Lampung.
Demi mencegah terulangnya kejadian serupa, sebuah masjid di Aceh memasang pagar besi tepat di depan mimbar. Penampakannya dibagikan akun @aceh.viral di Instagram, pada Senin (21/9/2020).
Cara masjid di Aceh lindungi ulama. (Foto: @aceh.viral/Instagram)
Dari video berdurasi kurang dari semenit tersebut, seorang pria menjelaskan fungsi dari pagar depan mimbar. Tampak pagar besi itu berukuran cukup besar, mampu menutup seluruh ruangan mimbar serta tempat di mana imam memimpin salat berjamaah.
"Ini cara masyarakat Aceh menjaga ulama saat berkhutbah, termasuk imam. Caranya seperti ini. Menghindari dari tusukan orang gila," ungkap pria tersebut sambil merekam pagar besi.
ADVERTISEMENT
Disebutkan oleh pria itu, pagar besi di depan mimbar nantinya akan ditutup ketika penceramah sudah ada di dalam. Cara itu diharapkan bisa menghindarkan ulama dan penceramah dari bahaya.
"Jadi setelah imam naik mimbar, (pagar) ditutup. Menghindari ada orang gila bunuh ulama," pungkas pria tersebut.
Dari keterangan video yang viral di Instagram itu, diketahui rumah ibadah unik dengan nama Masjid Baitul Quddus tersebut berlokasi di Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah.
Kini video tersebut sudah ditonton hingga lebih dari 19 ribu kali, disukai oleh ribuan orang. Meski cara tersebut punya tujuan baik, opini dari warganet terpecah. Beberapa merasa itu sudah tepat, ada juga yang menganggapnya berlebihan.
“Secara kebetulan, itu pagar buat pengamanan barang-barang masjid juga,” kata akun @rizafazzil.
ADVERTISEMENT
“Udah kita yang takut sama orang gila, yang memainkan perannya ketawa-ketawa aja, jangan lebay. Kalau mau menjaga khatib sama imam, saya rasa tidak cocok begitu,” ujar akun @irhamna_ali. (bob)