Merasa Dibodohi, Warga di Ambon Tolak Rapid Test dan Usir Petugas

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
6 Juni 2020 11:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Viral warga Silale, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, tolak rapid test dan usir petugas dari kampung mereka. (Foto: Facebook/ Tangkapan Layar Kata Fakta)
zoom-in-whitePerbesar
Viral warga Silale, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, tolak rapid test dan usir petugas dari kampung mereka. (Foto: Facebook/ Tangkapan Layar Kata Fakta)
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini beredar video sejumlah warga di Kelurahan Silale, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, menolak rapid test. Bahkan, para warga setempat berorasi agar petugas medis segera meninggalkan kampung mereka.
ADVERTISEMENT
Video itu pun menghebohkan jagat dunia maya hingga akhirnya viral. Salah satunya diunggah oleh akun Facebook Kata Fakta, Jumat (5/6). Dalam video yang beredar, sejumlah warga tampak berorasi dengan membawa kertas bertuliskan 'Tolak Rapid Test'.
Aksi penolakan yang didominasi oleh emak-emak tersebut tampak menyoraki petugas yang hendak melakukan rapid di wilayah mereka. Akan tetapi, para warga sekitar terlihat memprotes dengan menyebut mereka tidak percaya lagi dengan rapid test.
Viral warga Silale, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, tolak rapid test dan usir petugas dari kampung mereka. (Foto: Facebook/ Tangkapan Layar Kata Fakta)
"Saya sudah siap rapid test, tapi kalian paksa. Jangan penipuan di sini. Jangan bikin bodoh warga," ucap seorang perempuan yang berdebat dengan petugas.
Dalam orasi tersebut, sejumlah warga menyebut tidak mau di-rapid test karena petugas medis setempat dikabarkan membodohi warga. Pasalnya, seorang warga yang telah dikarantina selama 21 hari di rumah sakit disebut tidak diperbolehkan pulang. Padahal, ia disebut dalam keadaan sehat.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, para warga setempat kemudian melakukan demontrasi menolak rapid test dan mengusir petugas agar keluar dari kampung mereka. Selain itu, mereka juga menyebut tidak percaya lagi dengan rapid test yang digelar pemerintah setempat.
Video penolakan warga itu pun ramai dibahas di media sosial. Bahkan, para warganet memberikan berbagai respons terkait video tersebut.
"Gara-gara corona bisnis, jadi beginikan. Rakyat udah enggak percaya lagi dengan medis," ucap Julia Anabila.
"Masyarakat sudah tak percaya lagi," lanjut Ali Akbar.
"Kalau dites pasti dibilang positif," timpal Heri Suryadi. (fre)