Niat Melestarikan Alam dengan Melepas Liar Benih Koi, Pria Ini Dikecam Publik

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
18 Oktober 2021 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pria lepas benih koi ke alam, tuai kecaman. (Foto: @thioadityairawan/TikTok)
zoom-in-whitePerbesar
Pria lepas benih koi ke alam, tuai kecaman. (Foto: @thioadityairawan/TikTok)
ADVERTISEMENT
Niat baik saja terkadang tak cukup, perlu juga disertai pengetahuan terhadap dampaknya. Seperti yang dialami pria ini, punya niat baik dengan melepaskan ribuan benih ikan koi ke alam, tapi justru dikecam.
ADVERTISEMENT
Aksi dengan tujuan agar ikan koi bisa berenang bebas di alam terbuka tersebut seketika menuai sorotan publik. Bukan tanpa sebab, banyak yang khawatir nantinya akan terjadi kerusakan ekosistem.
Momennya dibagikan Thio lewat akun @thioadityairawan di TikTok, pada Jumat (15/10/2021). Dalam video berdurasi kurang dari semenit tersebut, tampak dua orang pria melakukan proses pelepasan benih ikan koi ke sebuah sungai.
Pria lepas benih koi ke alam, tuai kecaman. (Foto: @thioadityairawan/TikTok)
“Bismillah. Tebar benih ke alam,” kata pengunggah dalam keterangan videonya.
Benih ikan koi tersebut dibawa dua pria berbaju hitam menggunakan kantong plastik besar. Setelah berada di pinggir sungai, mereka segera menuang bungkusan ikan koi, membuat ribuan ikan hias itu segera berenang menyebar.
Diketahui lokasi peristiwa itu di Tulungagung, Jawa Timur. Seketika video tersebut viral, ditonton hingga 2,4 juta kali dan disukai oleh lebih dari 114 ribu orang. Beragam komentar diberikan warganet, kebanyakan yang merasa heran.
ADVERTISEMENT
“Invasi bro. Belajar dulu sebelum tebar, itu habitatnya atau tidak,” sebut akun @tn.khama.
“Niat melestarikan malah blunder. Yang ada malah ancur, posisi ikan lokal tergeser,” kata akun @notrzlrn.
Kekhawatiran publik tersebut memang beralasan. Mengutip Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), invasi ikan berdampak pada keanekaragaman hayati, menurunkan , mengancam kelestarian, dan terjadi dominasi ikan yang kurang memiliki manfaat.
Dapat pula terjadi penyebaran penyakit atau hama baru dari daerah lain dan merusak estetika ekosistem. Pada akhirnya, terburuk, bisa mengubah atau membahayakan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Peneliti budidaya ikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Fauzan Ali menyebut bahwa ikan asing berpotensi invasif, bisa berkembang hinga mengganggu keragaman hayati endemis.
Sementara itu, solusinya, menurut Limnologi LIPI Gadis Sri Haryani, adalah budidaya ikan endemis setempat. Harapanya, pemerintah kabupaten/kota punya data jenis-jenis ikan asli di perairan umum wilayah masing-masing. Data tersebut bisa diperoleh dari lembaga penelitian atau universitas. (bob)
ADVERTISEMENT