Perusahaan Tolak Pelamar karena Nomor Telepon Ada Angka Sial, Tuai Kecaman

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
19 September 2022 11:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi smartphone. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi smartphone. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Alasan seperti kurang pengalaman, tak sesuai kualifikasi, atau ada kandidat yang lebih dirasa baik umum digunakan kala menolak pelamar kerja. Namun, ada alasan menolak yang tak terduga sampai dikecam, yakni karena nomor teleponnya terdapat angka sial.
ADVERTISEMENT
Mengutip Oddity Central, peristiwa tersebut terjadi di Shenzhen, Guangdong, China. Seorang manajer perusahaan pendidikan terancam dipecat karena menolak para pelamar yang nomor teleponnya mengandung angka 5 karena dinilai bikin sial.
Pelamar tersebut pun diminta untuk mengganti nomor telepon bila benar-benar ingin bekerja di perusahaan tersebut. Konon, diketahui pelamar punya angka 5 di digit kelima nomor teleponnya.
Peristiwa tersebut seketika menuai kecaman dari warganet China. Banyak kemudian yang heran dengan keputusan itu. Terlebih, yang melakukannya adalah perusahaan pendidikan di mana seharusnya bisa dengan bijak dan cerdas mengambil keputusan.
Tak sedikit pula yang menyayangkan kepercayaan akan takhayul masih banyak di kehidupan sehari-hari. Imbasnya, tagar bertuliskan “Perusahaan Tidak Mempekerjakan Orang yang Nomor Teleponnya Memiliki 5 sebagai Digit ke-5” menyebar dengan cepat.
ADVERTISEMENT

Apa yang sial dari angka 5 di digit kelima?

Angka 5. (Foto: Dok. Berita Viral)
Menurut pakar astrologi dan numerologi, Jimenjun, keputusan kontroversial itu kemungkinan diambil berdasarkan teks ramalan China Kuno, I Ching or Yi Jing alias “Buku Perubahan” yang mana ada teori menyebut kelipatan lima bikin tidak beruntung.
“Seseorang dengan '5' sebagai digit kelima di nomor telepon gampang konflik dengan atasan dan membawa nasib buruk bagi bos,” kata Jimenjun.
Secara umum, penolakan karena adanya angka sial di nomor telepon mendapat tanggapan negatif. Banyak yang merasa, terlepas dari manajer percaya takhayul atau tidak, praktik penolakan itu seharusnya tidak dilakukan di dunia modern.
Bahkan, banyak yang kemudian menganggap keputusan itu sebagai bentuk dari diskriminasi. (bob)