Petani di Negara Ini Bisa Beli Mobil Fortuner Bayarnya Pakai Jagung dan Kedelai

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
27 Agustus 2021 14:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Toyota Fortuner VRZ. Foto: dok. Mobil88
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Toyota Fortuner VRZ. Foto: dok. Mobil88
ADVERTISEMENT
Buat kebanyakan orang, mobil termasuk kendaraan yang mewah. Harganya cenderung mahal, beberapa orang mesti mengumpulkan uang terlebih dahulu untuk membelinya. Namun, sebuah cara unik untuk membeli mobil di Brasil baru-baru ini menuai sorotan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui, bila ingin membeli mobil, uang tunai mesti disiapkan atau setidaknya bisa bayar dengan dicicil. Baru-baru ini juga perusahaan mobil listrik Tesla menerima pembayaran mata uang crypto.
Namun, Toyota di Brasil membuka program pembayaran unik bernama Toyota Barter. Seperti namanya, pembeli bisa melakukan pembayaran untuk membeli mobil dengan melakukan barter dengan hasil bumi.
Photo credit: Pexels
Adapun program tersebut dihadirkan untuk para pengusaha agribisnis. Buat petani yang ini membeli kendaraan baru, hasil bumi seperti kedelai dan jagung bisa digunakan sebagai alat tukar pengganti uang.
Buat petani Brasil yang bisa mengikuti program tersebut, mereka menukarkan hasil panen berupa kedelai dan jagung untuk mobil atau truk seperti Hilux, SUV SW4 atau Fortuner, hingga Corolla Cross.
ADVERTISEMENT
Jose Luis Rincon selaku salah satu manajer Toyota menjelaskan bahwa program tersebut sudah menjalani masa uji coba pada 2019 silam. Setelah sukses melakukan penjualan pertama mobil dengan bayaran hasil bumi, mereka melanjutkannya.
Toyota Kijang Innova Venturer Facelift 2020. Foto: dok. TAM
“Sekarang, kami punya kesempatan untuk meresmikan fasilitas ini untuk agribisnis, memperluas kehadiran Toyota, serta membuat kontribusi penting terhadap ini, yang mana adalah salah satu sektor utama ekonomi di negara kita,” ujar Rincon.
Hanya saja, nantinya pembayaran tidak dilakukan sembarangan. Toyota Brasil akan melihat nilai pasar dari komoditas yang akan dijadikan alat barter, lalu mengukur berat total dari hasil bumi tersebut.
Dilaporkan, 16 persen dari pemasukan Toyota Brasil hingga saat ini didapat dari industri agrikultur. Program tersebut pun diharapkan bisa lebih lanjut meningkatkan penjualan Toyota di industri pertanian. (bob)
ADVERTISEMENT