Sadis, Pria Tewas Usai Dihukum Squat 300 Kali karena Langgar Jam Malam Lockdown

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
9 April 2021 16:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana Manila, Filipina yang kembali terapkan lockdown. Foto: REUTERS/Eloisa Lopez
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Manila, Filipina yang kembali terapkan lockdown. Foto: REUTERS/Eloisa Lopez
ADVERTISEMENT
Seorang pria dilaporkan tewas usai menerima hukuman melanggar jam malam aturan lockdown COVID-19. Pasalnya, ia dihukum harus melakukan squat jump hingga 300 kali sampai kelelahan dan akhirnya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut terjadi di Kota General Trias, Provinsi Cavite, Filipina, ketika seorang pria bernama Darren Manaog Penaredondo tertangkap sedang membeli minuman pada pukul 6 sore waktu setempat.
Mengutip The Guardian, media Filipina Rappler melaporkan provinsi Cavite memang tengah memperketat status karantina wilayah, salah satunya dengan menerapkan jam malam dari pukul 6 sore hingga pukul 5 pagi.
Pasagan Penaredondo, Raichelyn Balce, menceritakan kejadian yang menimpa pria berusia 28 tahun tersebut. Semua bermula ketika pada Kamis pekan lalu, Penaredondo dan beberapa orang yang melanggar peraturan digiring ke Plaza Malabon depan balai kota.
Suasana Manila, Filipina yang kembali terapkan lockdown. Foto: REUTERS/Eloisa Lopez
Adapun di sana mereka diberi hukuman berupa squat jump masing-masing 100 kali, tapi diminta mengulang bila tidak kompak. Alhasil, mereka sampai harus squat jump sebanyak 300 kali.
ADVERTISEMENT
Saking lelahnya, kala itu Penaredondo yang tiba di rumah pukul 8 malam sampai mesti dibantu orang-orang untuk bergerak. Balce pun pun menyebut sang kekasih sampai sempat beberapa kali pingsan.
“Sepanjang hari itu, dia kesulitan berjalan, dia hanya merangkak,” kata Balce.
Tak lama kemudian, Penaredondo mulai mengalami demam tinggi dan kejang-kejang sampai jantungnya berhenti. Ia bisa sadar sesaat sampai akhirnya mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 10 malam.
Penaredondo dan Balce. (Foto: Dok. ViralPress)
“Bro, selamat jalan, kami sangat mencintaimu. Kami tidak akan membiarkan keadilan tidak diberikan atas kematianmu,” ujar Blance.
Menanggapi peristiwa tersebut, Kepala Polisi Kota Letnan Kolonel Marlo Nillo Solero mengatakan seharusnya tak ada hukuman seperti itu buat orang-orang yang melanggar aturan COVID-19.
“Alih-alih, kami memberi mereka nasihat,” ujar Marlo Nillo Solero.
ADVERTISEMENT
Peristiwa yang kemudian viral tersebut juga dikonfirmasi Walikota Jenderal Trias Antonio Ferrer. Kini, kasus tersebut tengah diperiksa oleh pihak berwajib.
Perlu diketahui, Filipina saat ini sudah melaporkan 795 ribu kasus COVID-19 dengan 13.425 orang meninggal. Angka tersebut tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia. (bob)