Terbangun dari Tidur karena Seolah Jatuh dalam Mimpi? Begini Penjelasannya

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
12 Mei 2022 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tidur. Foto: shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tidur. Foto: shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Tidur menjadi waktu ketika seseorang mengistirahatkan tubuh. Namun, pernahkah kalian merasa seperti terjatuh dari ketinggian atau ke jurang sampai-sampai terbangun? Fenomena tersebut ternyata ada istilah beserta penjelasannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Medical News Today, kondisi tersebut dinamakan hypnic jerk, yakni kontraksi otot yang secara tak sadar dialami oleh seseorang yang sedang tertidur. Tak jarang pula kondisi itu membuat orang terbangun.
Adapun tanda-tanda seseorang mengalami hypnic jerk adalah terjadi gerakan otot yang tak disadari, yakni mioklonus. Salah satu contoh umum dari mioklonus adalah fenomena cegukan.
Ilustrasi tidur Foto: Shutterstock
Gejala hypnic jerk, di antaranya yaitu seolah-olah jatuh atau tersandung, merasa seperti terkena sengatan listrik, hingga halusinasi atau mimpi (kebanyakan tentang terjatuh). Meski begitu, hypnic jerk tidak berbahaya, hanya bila sering bisa menyebabkan insomnia.
Studi pada 2016 silam mendapati frekuensi terjadinya hypnic jerk cenderung acak. Sementara itu, tak ada penyebab pasti dari kondisi yang memengaruhi orang dari segala usia itu.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, beberapa kemungkinan besar pemicu hypnic jerk, di antaranya kelelahan ekstrem dikarenakan kurang tidur, posisi tidur nyaman, mengkonsumsi stimulan (kafein, nikotin, atau oba), atau stres disertai kecemasan (sulit rileks).
Ilustrasi terbangun di malam hari. Foto: Shutter Stock
Guna tidak mengalami hypnic jerk, perlu melakukan tindak pencegahan. Pertama, perlu untuk menghindari kelelahan yang berlebihan karena hal tersebut yang membuat tubuh mudah mengaktivasi mioklonus.
Kemudian, menghentikan konsumsi minuman atau makanan berkafein. Bila sulit, bisa memulai dengan mengurangi terlebih dahulu. Tidak memakai obat-obatan yang memengaruhi waktu tidur pun punya peran besar.
Bila merasa stres dan bahkan mengalami kecemasan, sebaiknya segera mencari bantuan kesehatan. Rutinitas sebelum tidur pun dapat membantu menghindari terjadinya hypnic jerk, seperti misalnya mematikan lampu atau meditasi santai terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Buat orang yang kerap mengalami kondisi tersebut, disarankan untuk sesegera mungkin mengubah gaya hidup. Hal tersebut agar mendapatkan kualitas tidur yang bagus. (bob)