Terkuak Sebab Ayam Broiler Kian Membesar Selama 50 Tahun Terakhir

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
17 Mei 2022 14:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peternak memberikan pakan ayam broiler di kandang miliknya. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Peternak memberikan pakan ayam broiler di kandang miliknya. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
Ayam merupakan salah satu makanan paling populer, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Namun, tak banyak yang sadar bahwa ukuran ayam, khususnya broiler, meningkat hingga 364 persen dalam 50 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Fakta tersebut seperti yang dijelaskan pemerhati daging, Sollozzo, lewat akun @MrSollozzo di Twitter pada Sabtu (16/4/2022). Dalam utas yang dibuatnya, dijelaskan sebab ayam broiler kian membesar selama 50 tahun terakhir.
Semua bermula ketika obsesi Amerika Serikat terhadap ayam kian meningkat. Tentu semua karena ketika itu ayam sudah memiliki daging yang gurih dan enak meski diolah tanpa menggunakan bumbu apapun.
Imbasnya, pada tahun 40-an, ayam menjadi mahal dan hanya disajikan dalam acara tertentu saja. Puncaknya 1948, rata-rata harga ayam sebesar 3 dolar yang bila disesuaikan dengan inflasi saat ini yaitu 30 dolar per ekor alias Rp430 ribu.
Guna menyelesaikan masalah tersebut, Direktur Unggas Nasional di A&P yang notabene supermarket terbesar di AS saat itu, Howard "Doc" Pierce, mengadakan kontes untuk salah satunya mencari produk unggas yang efisien secara anggaran dan produksi.
ADVERTISEMENT
Kompetisi bernama "The Chicken of Tomorrow Contest" tersebut akhirnya menantang kompetitor untuk mengembangbiakkan ayam tergemuk dalam waktu tercepat. Kriterianya bukan pada rasa, melainkan dari ukuran, warna kulit, besaran dada, dan rata-rata ukuran.
Kompetisi ayam. (Foto: @MrSollozzo/Twitter)
Dari sana, didapatkan ayam yang diinginkan, yakni diternak dengan mengedepankan efisiensi sehingga berukuran besar dalam waktu singkat. Rata-rata ayam broiler tumbuh hanya dalam 35 hari, setengah dari waktu yang dibutuhkan untuk ayam normal tumbuh.
Seiring bertambahnya waktu, para peternak ayam broiler semakin mencari cara agar ayam bisa cepat besar. Alhasil, kini ayam broiler menjadi begitu berbeda dari zaman dulu, memiliki kaki lebih pendek dan dada lebih besar. Bahkan ada yang sampai kesulitan jalan.
Secara umur, ayam yang disantap jadinya masih belum dewasa. Padahal, untuk mendapatkan rasa yang sempurna, ayam harus dewasa terlebih dahulu. Karena itulah ayam broiler cenderung berasa hambar bila tak dibumbui.
Perbandingan ukuran ayam. (Foto: @MrSollozzo/Twitter)
Selain faktor umur masih muda, pakan yang diberikan kepada ayam juga punya peran membuat rasa menjadi lemah. Ayam seharusnya makan beragam pakan di alam bebas, seperti rumput, serangga dan sebagainya, bukan terus menerus pangan buatan manusia.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menyebabkan ayam kekurangan nutrisi sehingga dagingnya memiliki rasa yang lemah. Dalam hal ini, yang dirugikan tentu konsumen karena kandungan gizi di ayam broiler juga jadi semakin berkurang.
Karenanya, bila ingin makan yang memiliki rasa gurih dan enak meski tak diolah macam-macam, bisa membeli ayam kampung. Sebab, cara ternaknya jelas berbeda dengan ayam broiler yang mengedepankan efisiensi untuk kepentingan industri.
Lebih baik lagi bila membeli ayam langsung ke peternaknya sehingga bisa mengetahui proses ternaknya. Meski akan lebih mahal dari broiler, tentu kualitas daging yang didapat dari ayam kampung akan lebih baik. (bob)