Viral Pria Cekcok Terkait Dugaan Pungli Parkir, Sebut untuk Anak Yatim

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
30 Juli 2021 16:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Viral video pria di Jakarta Barat diduga minta biaya retribusi ke warga Perumahan City Garden ratusan ribu per bulan. (Foto: TikTok/@bobbyapoi)
zoom-in-whitePerbesar
Viral video pria di Jakarta Barat diduga minta biaya retribusi ke warga Perumahan City Garden ratusan ribu per bulan. (Foto: TikTok/@bobbyapoi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pria di Jakarta Barat beradu argumen dengan sekelompok warga lantaran diduga meminta uang retribusi per bulan. Hal itupun sontak menyebabkan warga setempat keberatan hingga sempat cekcok dengan pria yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
Di video yang dibagikan oleh akun TikTok @bobbyapoi, pria tersebut terlihat ngotot kepada warga di Apartemen City Garden, Cengkareng. Hal itulah yang membuat warga tak terima dan berdebat dengan pria berbaju hitam itu.
Pria yang diduga merupakan vendor pembangunan lahan parkir di apartemen tersebut beradu mulut dengan sekelompok warga yang mengaku keberatan membayar retribusi per bulan di tempat tinggal mereka.
Di sisi lain, pria yang mengaku sebagai pengurus NU di Jakbar tersebut tetap bersikukuh bahwa dirinya dan pengelola telah melakukan sosialisasi kepada warga terkait besaran biaya retribusi tersebut.
Viral video pria di Jakarta Barat diduga minta biaya retribusi ke warga Perumahan City Garden ratusan ribu per bulan. (Foto: TikTok/@bobbyapoi)
"Kamu juga ci sok jagoan. Hei, warga mana yang menolak? Silakan ke kami, kami ayomi, kami layani. Di sini dibuka kepentingan untuk anak yatim. Untuk ini parkiran. Ya, sudah silakan pengelola, pengelola yang mengeluarkan edaran," ucap pria tersebut sambil menunjuk-nunjuk perekam video.
ADVERTISEMENT
"Kamu itu orang yang tidak bermoral. Kamu tuh berpendidikan di mana? Sudah kita kasih tahu, pergubnya kita kasih tahu, perdanya kita kasih tahu. Semua kita kasih tahu. Kalau di depan ruko Anda, silakan. Tapi, di luar itu ya wajib membayar retribusi karena kami hadir di sini karena untuk pemerintah untuk mendistribusikan," lanjutnya.
Begitulah perdebatan pria yang juga mengaku sebagai penasihat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta Barat tersebut. Permasalahan biaya retribusi yang dikabarkan mencapai ratusan ribu per bulan itu disebut sudah disosialisasikan kepada pengelola dan warga setempat.
Akan tetapi, hal itu ternyata mendapat penolakan keras dari warga. Bahkan, pria yang bersangkutan sempat cekcok dan berdebat keras dengan warga lantaran permasalahan tersebut awalnya dianggap sudah selesai karena biaya retribusi itu dikabarkan akan diberikan ke anak yatim.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, besaran retribusi yang diduga mencapai ratusan ribu tersebut cukup menyusahkan warga Apartemen City Garden. Dengan hal itu, mereka menolak keras biaya retribusi itu karena dianggap rentan dengan pungutan liar alias pungli.
Usai viral di dunia maya, pria yang belakangan diketahui bernama Sarmili, Bendahara Lembaga Penyuluhan Hukum NU Jakbar, itu kemudian meminta maaf.
Ia juga menjelaskan bahwa saat itu dirinya sedang bersih-bersih di rumah anak yatim piatu, Kamis (22/7/2021). Seseorang kemudian datang merekamnya dan menanyakan hal-hal mengenai yatim-piatu. Lantaran menanyakan hal-hal di luar permasalahan sebenarnya, yakni perkara parkiran, Sarmili lalu terpancing emosi.
Terlepas dari itu, video yang kadung viral itu kemudian heboh di TikTok dan ramai diperbincangkan warganet. Warganet pun tetap menyoroti retribusi parkir yang dikait-kaitkan dengan anak yatim.
ADVERTISEMENT
"Hmmmm aku mencium bau-bau duit bakal masuk kantong pribadi," tulis @itsBejita.
"Kok yang ngurus anak yatim tukang parkir kan ada dinas sosial. Saya anak yatim malu mendengarkan Pak Haji," sahut @josasongko.
"Jangan bawa-bawa anak yatim pak yang benar saja. Orang-orang kayak begini ditindaklah jangan dibiarin nanti kebiasaan," timpal @tworrtv. (fre)