news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rumah Kita Jadi Angin Segar untuk Pasien Kanker Anak di Surabaya

Tim BASRA (Berita Anak Surabaya)
Bacaan Sehat Anak Surabaya | Partner Resmi kumparan 1001 Media Online
Konten dari Pengguna
4 Februari 2019 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim BASRA (Berita Anak Surabaya) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
’’Syafakallah Yaa Rabb.. Syafakillah Yaa Rabb..’’
Sambil menahan air mata, bibir Anisah Mahsunah Harun tampak terus mengulang sepenggal doa itu untuk memohon kesembuhan untuk anak-anak pasien kanker di yayasannya.
Anisah Mahsunah Harun memimpin doa saat acara perayaan ulang tahun penghuni Rumah Kita (YKAKI) Surabaya. (Photo : Windy Goestiana)
Anisah merupakan Kepala Cabang Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Surabaya. Sore (30/1) lalu memang ada acara spesial di Rumah Kita (panggilan YKAKI Surabaya). Para pengurus, guru, pasien, orang tua pasien, para donatur, dan relawan sedang berkumpul merayakan ulang tahun 2 pasien, Mehrima (4) dan Firda Maulidiyah (5).
Mehrima (4), pasien kanker leukemia asal Tulungagung bersama ibu dan Ketua Cabang YKAKI Surabaya, yang sedang merayakan ulang tahun Januari lalu.
Mehrima dan Firda merupakan pasien kanker darah atau leukemia. Mehrima dari Tulungagung, sedangkan Firda dari Mojokerto. Keduanya tampak gembira bisa merayakan ulang tahun lengkap dengan kue, kado, dan balon-balon. ’’Senang sekali,’’ kata Firda yang bahkan sempat menyanyikan lagu Balonku.
Total ada 15 pasien kanker anak di Rumah Kita dan 8 pasien lain berkamar di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Rata-rata pasien ini mengidap leukemia, neuroblastoma, dan retinoblastoma. Tak bisa dipungkiri kalau kehadiran Rumah Kita ibarat angin segar bagi keluarga pasien. Sejak 6 tahun lalu, Rumah Kita menawarkan diri sebagai rumah singgah yang mencukupi beragam kebutuhan dasar untuk pasien dan keluarganya. ’’Pasien cukup datang dengan membawa KTP, bukti diagnosis dokter, dan surat rujukan ke RSUD Dr. Soetomo.
Kebutuhan selama tinggal di Rumah Kita bisa gratis kalau memang tidak mampu,’’ kata Anisah. Untuk biaya tinggal, pengurus Rumah Kita hanya membebankan sebesar Rp 5 ribu per kepala keluarga setiap hari. Dengan biaya tersebut tiap pasien dan keluarganya berhak untuk mendapat fasilitas berupa makan dan minum, tempat tidur, popok, fasilitas mencuci baju, homeschooling, dan keluarga pasien pun tidak dibebankan biaya listrik maupun air.
ADVERTISEMENT
’’Pasien dan keluarganya bisa tinggal di Rumah Kita selama masa pengobatan. Bila mencapai tahunan, juga diperbolehkan,’’ kata Anisah. Biaya operasional Rumah Kita murni mengandalkan bantuan donatur.
Karena itu, dengan banyaknya kebutuhan pasien yang ditanggung maka ada biaya lain yang belum berhasil ditutup. Menurut Anisah, pihaknya kini mengalami kesulitan untuk melunasi biaya sewa Rumah Kita. ’’Februari ini kontrak kami habis. Untuk bisa tetap menempati rumah di Jalan Karang Menjangan No.5 kami harus menyediakan uang sewa Rp 120 juta,’’ kata Anisah (Windy Goestiana).