1,8 Juta Paket Internet Gratis Disalurkan untuk Madrasah se-Jawa Timur

Konten Media Partner
25 September 2020 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(Ki-ka) Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Ahmad Zayadi, dan  Head Of Sales XL Axiata area Grt Sidoarjo Madiun, Ivan Priyahutama, ketika penyerahan secara simbolis 1,8 juta paket internet untuk madrasah se Jawa Timur. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
(Ki-ka) Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Ahmad Zayadi, dan Head Of Sales XL Axiata area Grt Sidoarjo Madiun, Ivan Priyahutama, ketika penyerahan secara simbolis 1,8 juta paket internet untuk madrasah se Jawa Timur. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Merealisasikan kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag), XL Axiata mulai menyalurkan 1,8 juta paket internet gratis untuk madrasah di wilayah Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Bantuan paket internet ini diperuntukkan bagi para pelajar madrasah dan tenaga pendidik agar dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi. Paket internet yang dimaksud terdiri dari kartu perdana dan kuota data sebesar 30 GB.
Group Head XL Axiata Region East, Bambang Parikesit menyerahkan bantuan 1,8 juta paket internet gratis ini secara simbolis kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Ahmad Zayadi. Penyerahan tersebut disaksikan oleh perwakilan Kantor Kementerian Agama di 38 kota/kabupaten se-Jawa Timur menggunakan fasilitas video conference.
“Setelah pekan lalu program kerjasama ini diresmikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta, mulai awal pekan ini juga kami sudah bisa langsung menyalurkannya ke sejumlah daerah di Jawa Timur. Untuk wilayah Jawa Timur kami alokasikan total sebanyak 1,8 juta paket internet gratis," jelasnya kepada Basra, (24/9).
ADVERTISEMENT
Dengan adanya bantuan ini, lanjutnya, diharapkan beban sebagian pelajar dan orang tuanya menjadi lebih ringan, begitu juga dengan para guru dan tenaga kependidikan. Para penerima bantuan paket ini sudah bisa langsung memanfaatkannya untuk mengikuti PJJ.
Bambang melanjutkan, diawali dari Jawa Timur, penyaluran akan terus berlangsung di daerah lain yaitu di Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Bambang menargetkan, penyaluran bisa tuntas dilaksanakan dalam jangka waktu sekitar sebulan ke depan mengingat urgensi bantuan ini untuk para pelajar dan pendidik madrasah guna melaksanakan PJJ.
Adapun paket internet gratis yang disalurkan oleh XL Axiata berupa kartu perdana ini terdiri dari 15 GB data untuk Kuota Conference dan 15 GB lainnya untuk Kuota Edukasi yang berlaku selama 2 bulan.
ADVERTISEMENT
"Kuota Conference bisa dipergunakan untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang biasa dipergunakan para guru saat mengirimkan bahan pelajaran dan tugas, Demikian juga saat siswa mengirimkan tugas yang yang diberikan. Aplikasi-aplikasi tersebut seperti Microsoft Teams, Zoom, Google Meet, Google Hangout, serta Google Classroom," jelas Bambang.
Sementara itu, kata Bambang, Kuota Edukasi bisa dipakai untuk akses ke aplikasi-aplikasi yang menyediakan materi pendukung pelajaran di sekolah, antara lain aplikasi e-learning madrasah, aplikasi Udemy, Ruang Guru, Zenius, dan Sekolahmu. Kuota itu pun juga bisa dipergunakan untuk mendapatkan materi belajar yang tersediakan di madrasah berbagi yang ada di website https://elearning.kemenag.go.id/madrasahberbagi.
"Mekanisme pembagian kepada para siswa dan tenaga pendidik dilakukan oleh pihak Kemenag dengan memprioritaskan kepada para siswa yang memang membutuhkan bantuan kuota data," ujarnya lagi.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Ahmad Zayadi, menyebutkan bahwa di Provinsi Jawa Timur total ada sekitar 12.923 sekolah madrasah dari tingkat MI, MTs, dan Aliyah, baik negeri dan swasta. Untuk jumlah siswa, total ada sekitar 1.873.539 pelajar.
"Sebagian besar sekolah madrasah berada di area pinggiran kota dan pedesaan, di mana banyak di antara keluarga siswa memang membutuhkan dukungan untuk mampu menyediakan kuota data untuk PJJ," tukasnya.