105 Siswa SMK/SMA di Jatim Ikuti Youth Leadership Camp

Konten Media Partner
20 September 2019 17:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kota Surabaya (memakai kemeja batik) saat pembukaan Youth Leadership Camp. Foto : Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kota Surabaya (memakai kemeja batik) saat pembukaan Youth Leadership Camp. Foto : Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Pada sepuluh atau dua puluh tahun mendatang, kecerdasan buatan yang disematkan pada robot bisa jadi makin sempurna. Tak hanya cerdas dalam melogika dan punya kreativitas yang canggih, robot-robot tersebut bahkan lebih ahli mengenali perasaan manusia.
ADVERTISEMENT
Bila tak ingin tersisih dalam persaingan global, generasi mendatang wajib membekali diri dengan berbagai keahlian lain yang sulit untuk dimiliki robot. Kemampuan seperti kepemimpinan, public speaking, berpikir kritis, berkolaborasi digital, dan cerdas mengelola emosi sangat dibutuhkan.
Menyadari kompetisi tersebut, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia kembali menyelenggarakan program pengembangan kepemimpinan dan karakter 'XL Axiata Youth Leadership Camp (XYLC) 2019.
Di Surabaya, kegiatan ini berlangsung pada 20-21 September 2019 dan melibatkan 105 siswa jenjang SMA/SMK.
"105 siswa yang mengikuti kegiatan ini berasal dari 60 sekolah SMK/SMA di provinsi Jawa Timur, diantaranya Banyuwangi, Blitar, Bondowoso, Gresik, Jember, Kediri, Lamongan, Madiun, Bangkalan, Pamekasan, Malang, Mojokerto, Pacitan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sidoarjo, Singosari, Tulungagung dan Surabaya," kata Cipto Rustianto, Sustainability & Internal Communication XL Axiata, kepada Basra, Jumat (20/9).
ADVERTISEMENT
"Kami juga masih akan menerapkan kurikulum yang dapat membantu para pelajar SMA/SMK menghadapi revolusi industri 4.0, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan soft skill yang belum banyak diajarkan di sekolah formal," imbuh Cipto.
Soft skill atau yang dikenal dengan transversal skill, jadi kualitas yang dibutuhkan di semua bidang kerja. Kemampuan ini mencakup kreativitas, imajinasi, intuisi, emosi, dan etik yang sangat bermanfaat dalam membangun interaksi sosial.
Program ini telah mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kota Surabaya, Sukaryantho, mengungkapkan dunia digital tak bisa dilepaskan dari generasi muda. Keberadaan gawai yang selama ini dituding dapat berdampak negatif bagi generasi muda, jika dikelola secara baik akan memberikan dampak yang positif.
ADVERTISEMENT
"Lihat saja e-sport yang sekarang sedang booming. Itu merupakan wujud dari penggunaan gawai yang dikelola secara positif dan memberikan manfaat bagi generasi muda," tukasnya, saat dijumpai Basra dalam kesempatan yang sama.
Sukaryantho pun menegaskan perlunya guidance yang baik agar generasi muda dapat memperoleh manfaat positif dari penggunaan gawai sebagai produk digital. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)