31 RT di Surabaya Jadi Zona Merah, Satgas Kampung Tangguh Jadi Garda Terakhir

Konten Media Partner
25 Juni 2021 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu Kampung Tangguh di Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu Kampung Tangguh di Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Pasca ditiadakannya pos penyekatan Suramadu, warga Surabaya diminta untuk lebih waspada terhadap penyebaran COVID-19 di wilayahnya. Ini bisa dilakukan dengan memaksimalkan fungsi Satgas Kampung Tangguh.
ADVERTISEMENT
Apalagi berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya saat ini terdapat 31 RT di Surabaya yang masuk dalam zona merah dan 248 RT yang dalam zona kuning.
Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) mengungkapkan, Satgas Kampung Tangguh dapat memonitoring warga pendatang terutama yang baru saja bepergian.
"Harapan besar akhirnya bertumpu pada Satgas Kampung Tangguh. Mereka bisa memantau warga yang bukan warga Surabaya terutama yang baru saja bepergian penting dilakukan. Bukan berarti mereka (warga pendatang) diperlakukan tidak baik ya," ujar Pembina Persakmi Jatim Estiningtyas Nugraheni, Jumat (25/6).
Lebih lanjut Esti menuturkan, sikap waspada atau berhati-hati perlu dilakukan, mengingat pola virus COVID-19 yang mengikuti perjalanan manusia.
"Jadi kalau manusia nya berpindah-pindah maka penyakitnya juga akan menyebar," tegas Esti.
ADVERTISEMENT
Esti mengingatkan para pemangku kebijakan agar dapat memperhatikan pergerakan orang karena ini berkaitan dengan penyebaran COVID-19.
"Penyebaran (COVID-19) beriringan dengan pergerakan orang, dan itu yang harus diperhatikan," tukasnya.
Terkait pemberlakuan PPKM Mikro, Esti menuturkan jika suatu daerah berhasil menerapkan PPKM Mikro maka akan terbebas dari zona merah, dan sebaliknya.
"Kalau ada zona merah berarti kan kurang berhasil PPKM Mikro nya," imbuhnya.
Disinggung mengenai pemberlakuan SIKM bagi warga Madura yang hendak ke Surabaya, Esti menyangsikan efektivitasnya mengingat pemberlakuan SIKM pernah dilakukan di beberapa wilayah saat awal pandemi merebak.