333 Perawat di Surabaya Terpapar COVID-19, 17 di Antaranya Meninggal Dunia

Konten Media Partner
18 Januari 2021 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Surabaya Misutarno. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Surabaya Misutarno. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Surabaya, per Jumat (15/1), sebanyak 333 perawat di Kota Pahlawan terpapar COVID-19. Dari angka tersebut, 17 di antaranya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Yang terlaporkan sudah 333 perawat yang positif, 17 di antaranya meninggal dunia," ujar Misutarno, Ketua PPNI Kota Surabaya, kepada Basra, Senin (18/1).
Lebih lanjut Misutarno mengungkapkan jika di Surabaya terdapat 14.673 perawat. Dari jumlah tersebut diharapkan 70 persennya dapat menerima vaksin COVID-19.
"Minimal 70 persennya harus menerima vaksin COVID-19. Perawat ini kan garda terdepan dalam melawan pandemi COVID-19," tukasnya.
Vaksinasi terhadap tenaga perawat di Surabaya, lanjutnya, sudah dilaksanakan. Dan secara bertahap vaksinasi terhadap tenaga perawat akan terus dilakukan sesuai dengan kesiapan masing-masing fasilitas kesehatan (faskes).
Terkait tingginya kasus COVID-19, Misutarno pun berpesan agar perawat benar-benar menerapkan aturan protokol COVID-19.
"Jangan sampai lengah terhadap aturan protokol COVID-19," tegasnya.
Pihaknya, kata Misutarno, juga siap menyukseskan program vaksinasi COVID-19 yang kini tengah bergulir.
ADVERTISEMENT
"Apapun kebijakan pemerintah, termasuk program vaksinasi, kami siap mendukung. Karena ini demi kebaikan kita bersama," pungkasnya.