4 Aplikasi Pendeteksi Gangguan Jiwa

Konten Media Partner
12 Oktober 2019 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar oleh Wokandapix dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh Wokandapix dari Pixabay
ADVERTISEMENT
Ada lima juta anak Indonesia didiagnosis mengidap gangguan kejiwaan karena bermain game. Data dari Global Health Data Exchange pada 2017 menyebutkan, anak-anak yang mengalami gangguan mental karena game ini rata-rata berusia 10-19 tahun. Pada beberapa kasus, anak-anak yang sudah terdeteksi mengidap game disorder pernah melakukan pencurian demi membeli pulsa internet.
ADVERTISEMENT
Selama ini masalah gangguan jiwa masih dianggap aib bila diketahui orang lain. Stigma masyarakat yang menyamakan pengidap gangguan jiwa dengan orang gila yang berkeliaran di jalan-jalan, membuat si pasien makin disimpan rapat-rapat.
Padahal semakin lama gangguan jiwa ini dibiarkan tanpa mendapat penanganan yang layak, bisa 'meledak' melalui cara-cara ekstrem seperti menyakiti diri sendiri ataupun orang terdekat.
Pada artikel kali ini Basra merekomendasikan beberapa aplikasi mobile di PlayStore maupun AppStore yang bisa membantu kita mendeteksi dini potensi stres dan gangguan mental pada diri sendiri.
Daylio
Aplikasi yang pernah jadi aplikasi terbaik di PlayStore pada 2018 ini mirip buku harian. Aplikasi ini bisa digunakan remaja karena menyediakan pilihan emotikon yang mewakili perasaan di hari itu. Pengguna juga akan ditanya tentang kegiatan apa saja yang sudah dilakukan, apakah belajar seharian, makan enak, bertemu teman, atau kegiatan lainnya. Pilihan mood yang terekam ini nantinya akan dibuat statistik emosi yang akan dilaporkan secara berkelanjutan. Dari hasil statistik tersebut, aplikasi ini akan memberikan saran-saran yang membantu pengguna untuk mengubah kebiasaan lama yang tidak diinginkan, dan memulai kebiasaan positif yang benar-benar baru.
ADVERTISEMENT
Mind Diagnostic
Aplikasi ini menyediakan berbagai tes untuk mendeteksi berbagai jenis gangguan kejiwaan sesuai kategori WHO seperti kecemasan (anxiety disorder), mengasingkan diri (skizofrenia), gangguan depresi (depressive disorder), gangguan makan (eating disorder), bipolar, gangguan konsentrasi (attention deficit/hyperactivity disorder), gangguan perilaku (conduct disorder), idiopathic development intellectual disability, serta gangguan mental lainnya seperti depresi pasca melahirkan, kecanduan judi, kecanduan seks, dan kecanduan game dan internet. Setelah menjawab pertanyaan, hasil tes akan muncul dan konselor akan memberi rekomendasi perawatan dari tes tersebut.
Wysa
Aplikasi ini membantu pengguna untuk mau bercerita secara terbuka tanpa takut ketahuan identitasnya. Wysa menyediakan fitur nama samaran sehingga pengguna bisa bebas bicara tentang topik-topik seperti kepercayaan diri, stres karena ujian, kesepian, trauma, sampai soal kehamilan, dan kehilangan, kurang tidur, dan depresi.
ADVERTISEMENT
Riliv
Aplikasi yang menyediakan fitur konseling dan meditasi ini diasuh langsung oleh psikolog asal Indonesia yang ahli di bidangnya. Bahkan di fitur Hening Sejenak, pengguna diajak untuk mendengar rekaman rileksasi dari konselor tentang mengendalikan kecemasan, mengendalikan stres, menghadapi penyesalan, mensyukuri kebahagiaan, meningkatkan kepercayaan diri, mengatasi kesedihan, meningkatkan motivasi, sampai menghadapi adiksi. (Windy Goestiana)