news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

4 Pedagang Positif COVID-19, Pusat Grosir Surabaya Ditutup Mulai Hari Ini

Konten Media Partner
5 April 2020 6:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : Pixabay
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan penutupan terhadap Pasar Kapasan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menutup Pusat Grosir Surabaya (PGS) di kawasan Jalan Raya Dupak.
ADVERTISEMENT
Penutupan ini dilakukan karena ada 4 pedagang di PGS yang positif COVID-19. Keempat pedagang tersebut memiliki toko di lantai 2, 3, dan 4.
Menurut Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, M Fikser, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan manajemen PGS terkait penutupan sementara pusat grosir tersebut. Pihak manajemen pun merespons baik keputusan itu demi kebaikan dan keselamatan warga Surabaya.
“Sudah dijelaskan dan mereka oke. Seluruh pedagang diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Jadi sudah clear,” kata Fikser, Sabtu malam (4/4).
Fikser menjelaskan, pihaknya akan melakukan penyemprotan secara menyeluruh di gedung PGS. Tidak hanya di dalam gedung, tetapi di area sekitar juga ikut disemprot hingga perkampungan. Alat yang digunakan pun tidak hanya menggunakan mobil PMK, tetapi juga pesawat drone.
ADVERTISEMENT
“Dari tampak depan pasar, belakang, samping, masuk ke dalam perkampungan padat penduduk,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya ini.
Sebelumnya, kata Fikser, wilayah tersebut sudah dilakukan penyemprotan, tetapi kembali dilakukan sesuai protab kesehatan yang bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
“Kita lakukan penyemprotan lagi agar tidak semakin banyak warga yang terkena,” tukasnya.
Sementara itu Manager Operasional PGS Agung Santoso menuturkan penutupan dilakukan mulai Minggu (5/4) hingga 14 hari ke depan.
"Hasil pertemuan dengan Pemkot memang harus dilakukan penutupan selama 14 hari ke depan sesuai protokol kesehatan," ujar Agung saat dihubungi Basra, Sabtu malam (4/4).
Agung juga tak menampik jika para pedagang PGS sempat keberatan dengan adanya penutupan tersebut karena dinilai terlalu mendadak. Namun setelah diberi penjelasan terkait bahayanya virus Corona, para pedagang tersebut akhirnya menerima. PGS sendiri memiliki sekitar 1.500 pedagang.
ADVERTISEMENT
"Sempat menolak karena terlalu mendadak, tapi ini kan sifatnya darurat dan demi keselamatan bersama jadi mereka bisa menerima," tukasnya.
Pihaknya, kata Agung, juga siap memfasilitasi bagi para pedagang yang ingin mengambil barangnya untuk nantinya berjualan secara online.
"Selama masih sesuai dengan protokol kesehatan, kami siap memfasilitasi," tegasnya.