news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

4C Ini Bikin Kaum Muda Indonesia Jadi Penopang Pembangunan yang Tangguh

Konten Media Partner
24 November 2022 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum DPP Indonesia Youth Economic Society (INAYES) Aldi Prastianto (paling kiri) dalam talk show vocational leadership yang digelar Fakultas Vokasi Unair, Kamis (24/11). Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum DPP Indonesia Youth Economic Society (INAYES) Aldi Prastianto (paling kiri) dalam talk show vocational leadership yang digelar Fakultas Vokasi Unair, Kamis (24/11). Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara besar dengan mayoritas penduduknya berusia muda. Sehingga 10-20 tahun lagi anak-anak muda tersebut harus menjadi penopang pembangunan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Diungkapkan Ketua Umum DPP Indonesia Youth Economic Society (INAYES) Aldi Prastianto, anak-anak muda Indonesia harus berperilaku 4C. Pertama critical atau berpikir kritis. Kedua competensi, ketiga communication, dan collaboration.
"Keempat C ini tentu harus terus didorong agar anak muda mau melakukannya," ujarnya saat menjadi pembicara dalam talk show vocational leadership yang digelar Fakultas Vokasi Unair, Kamis (24/11).
Ditegaskan Aldi sebuah kesalahan besar jika ada anak muda yang berpikir meraih ilmu hanya bisa diraih di sekolah atau pun di kampus.
"Itu salah besar. Ilmu bisa di dapat di organisasi, dan lain sebagainya, sehingga anak muda bisa mendapatkan inspirasi. Inspirasi didapat ketika ada interaksi. Inspirasi ini bisa membentuk imajinasi, misalnya menjadi anggota dewan," tandasnya.
ADVERTISEMENT
"Semuanya akan nihil jika anak muda ini hanya berdiam diri, hanya fokus meraih nilai-nilai akademis. Orang pintar banyak, tapi orang beruntung itu sedikit. Dan keberuntungan itu didapat dari nilai-nilai sosial," sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut Aldi juga meminta agar anak muda tidak patah semangat apabila mengalami kegagalan. Menurut Aldi, kegagalan adalah hal yang lumrah.
"Buatlah (kegagalan) itu sebagai sebuah cerita, pengalaman. Karena hidup adalah sebuah perjalanan bukan semata-mata sebuah tujuan," tukasnya.