58 Siswa Surabaya Diamankan Saat Demo Omnibus Law, Siswa: Saya Kapok!

Konten Media Partner
19 Oktober 2020 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
"Kalian semua berhak untuk berhasil, kalian semua berhak untuk sukses. Jangan gampang dipengaruhi orang lain, karena kalau kalian gampang dipengaruhi orang ya begini akibatnya."
ADVERTISEMENT
Begitulah kalimat yang dilontarkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kala memberikan semangat dihadapan 58 siswa tingkat SMP dan SD yang terjaring saat mengikuti demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Surabaya beberapa waktu lalu.
Apa yang dilakukan Risma bukan tanpa sebab, menurutnya tugas seorang siswa adalah belajar tidak untuk mengikuti demo.
"Tidak fair dan tidak adil kalau kemudian anak-anak ini dilibatkan. Mereka belum mengerti apapun, jadi itu yang pertama saya protes keras itu, ada UU perlindungan anak yang saya gunakan bahwa mereka jangan dilibatkan," kata Risma ketika ditemui Basra di SMPN 1 Surabaya, Senin (19/10).
Guna mencegah hal itu terulang kembali, Risma mengajak seluruh warga Surabaya untuk ikut mengamankan anak-anak di Kota Surabaya.
"Eksploitasi anak-anak yang saya sampaikan itu bukan hanya anak diajak bekerja. Tapi anak-anak dikondisikan sepeti itu (demo) juga termasuk eksploitasi anak, jadi ayok kita semua jaga kondisi kota supaya tidak ada lagi korban terutama anak. Silahkan kalau mau demo, tapi jangan rusak fasilitas, karena itu semua dibayar dengan uang rakyat," tegas Risma.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk anak-anak yang diamankan pihak kepolisian, Risma akan memberikan pendampingan dan treatment kepada para siswa agar tidak terlibat dalam demo lagi.
"Mereka akan didampingi psikolog, saya berikan treatment kepada mereka. Saya juga akan lihat progresnya bagaimana, kalau perlu nanti saya temui mereka lagi," pungkasnya.
Sementara itu, S salah satu siswa yang behasil diamankan pihak berwajib ini mengaku kapok mengikuti ajakan temannya untuk demo.
"Saya kapok, waktu itu saya diajak teman-teman untuk ikut demo. Waktu di Polrestabes juga dibilangi sama Pak Polisinya, kamu pelajar nggak pantes buat ikut demo itu," tutup siswa yang duduk dibangku kelas 9 SMP ini.