Akhirnya Koperasi Sekolah di Surabaya Kembalikan Uang Seragam bagi Siswa MBR

Konten Media Partner
11 September 2021 9:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo (kanan). Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo (kanan). Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Setelah disorot Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, sejumlah sekolah yang mengadakan pembelian seragam baru akhirnya mengembalikan biaya seragam yang telanjur dibeli orang tua siswa, yang berasal kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ini seperti yang dilakukan SMPN 15.
ADVERTISEMENT
Kepala SMPN 15 Surabaya, Shahibur Rachman mengungkapkan, total siswa dari kalangan MBR di sekolahnya mencapai 400 siswa. Rinciannya, untuk kelas 7 sebanyak 185 siswa dan kelas 8 sebanyak 186 siswa, sisanya kelas 9.
Dari total ratusan siswa MBR itu, yang terlanjur membeli seragam ada 47 siswa. Mereka ada yang membeli semua keperluan seragam yang totalnya mencapai Rp1 juta, ada pula yang hanya membeli atribut sekolah yang nilainya di bawah Rp50 ribu.
“Dan yang pasti, kami tidak memaksa siswa untuk membeli seragam di koperasi sekolah. Kami membebaskan. Cuma kami menginformasikan, jika koperasi sekolah menyediakan perlengkapan sekolah yang bisa dibeli,” ujarnya, (10/9).
Sementara itu, salah seorang wali murid bernama Erna mengaku, sebenarnya sudah jauh-jauh hari dia menabung untuk keperluan membeli seragam ini. Sehingga saat sekolah menginformasikan bahwa sekolah telah menyediakan seragam sekolah, dirinya langsung membelinya.
ADVERTISEMENT
“Sejak anak saya lulus SD dan diterima SMPN 15, saya sudah menabung untuk membeli seragam. Karena selama pandemi tidak sekolah, uang jajannya saya tabung. Sekarang ada PTM, saya beli seragam itu. Karena saya ingin anaknya saat sekolah pakai seragam baru,” ujar Erna yang menyebut jumlah uang yang dikembalikan sebanyak Rp 600 lebih, sama seperti saat waktu beli seragam.
Karena uangnya dikembalikan, Erna berencana uangnya akan dipergunakan untuk keperluan sekolah lainnya. Seperti membeli buku, LKS atau peralatan tulis lainnya.
“Saya bersyukur karena dikembalikan. Terima kasih Pak Wali Kota. Terima kasih Dinas Pendidikan Surabaya. Uangnya nanti bisa dipakai untuk keperluan lain,” ujar warga Setro, Surabaya ini.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo menegaskan, pengembalian biaya pembelian seragam sekolah ini sesuai dengan perintah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau hari pertama PTM. Saat itu, Wali Kota Eri sudah memerintahkan agar MBR yang telanjur beli seragam uangnya dikembalikan, karena Pemkot Surabaya akan membelikan seragam itu secara gratis.
ADVERTISEMENT
Pemberian seragam gratis bagi siswa MBR ini akan dilaksanakan pada tahun ini. Syaratnya, MBR tersebut sudah masuk dalam data base Dinsos Surabaya dan ada tenggat waktunya. Sebab, data MBR ini dinamis setiap waktu bisa berubah dengan jumlah yang bertambah.
Hingga saat ini, total siswa dari kalangan MBR jumlahnya mencapai 112 ribu siswa. Terdiri dari 74 ribu siswa jenjang SD dan 38 ribu siswa jenjang SMP. Mereka tersebar di sekolah negeri dan swasta di Kota Pahlawan.
“Karena ini berkaitan dengan kebijakan anggaran, nanti akan ada tenggat waktunya. Maksudnya, siswa MBR yang mendapat seragam gratis berdasarkan hitungan cut off. Contohnya, yang menerima bantuan seragam siswa MBR yang terdaftar sebelum bulan Agustus. Jika setelah Agustus ada data MBR baru masuk, nanti akan dibicarakan lebih lanjut dan dicarikan solusinya,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata Supomo, siswa dibebaskan untuk menggunakan seragam apa saja saat PTM. Bisa menggunakan seragam sekolah lama, pakai batik atau baju lainnya. Yang penting bajunya rapi, sopan, dan bersepatu.
“Saat saya meninjau PTM di SMPN 15, ada siswa yang masih mengenakan seragam SD. Ada pula yang baju batik. Tidak masalah. Yang penting rapi dan sopan. Dengan begitu bisa membangun semangat anak-anak untuk belajar,” tandasnya.