Angkat Isu KDRT, Mahasiswa Unair Juarai Kompetisi Infografis Internasional

Konten Media Partner
28 April 2021 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Angkat Isu KDRT, Mahasiswa Unair Juarai Kompetisi Infografis Internasional
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Selama pandemi angka KDRT pada ranah personal semakin meningkat. Apalagi situasi pembatasan sosial yang membuat masyarakat ‘terkurung’ di rumah mampu mendorong pada kasus-kasus KDRT.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan Catatan Tahunan (Catahu) dari Komnas Perempuan, sepanjang tahun 2020, data kekerasan terhadap perempuan yang terjadi dalam hubungan personal yaitu sebesar 79 persen atau sebanyak 6.480 kasus.
Berlatar belakang hal itu, Salmanine Adetyas mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat sebuah infografis terkait isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di ranah personal.
"Saya lebih menyoroti ranah personal, karena selain relevan dengan situasi sekarang, kasus kekerasan juga dapat terjadi pada siapapun tidak hanya dalam rumah tangga, namun juga lingkungan pertemanan hingga hubungan pacaran,” ungkap Salma, Rabu (28/4).
Untuk itu, Salma mengisi karya infografisnya dengan informasi seputar bentuk-bentuk kekerasan ranah personal, data jumlah kasus KDRT selama pandemi, penyebab KDRT, hingga kontak pengaduan apabila menemui kasus demikian.
ADVERTISEMENT
Berkat karya tersebut, Salma berhasil meraih juara pertama lomba infografis EUforia Wiki4Women. Kompetisi itu digelar di tingkat internasional dan menjadi kolaborasi antara Wikimedia Indonesia dengan European Union.
Salma mengaku, jika awalnya ia tidak menyangka akan meraih juara pertama. Apalagi mengingat ia belajar desain secara otodidak dan mulai kembali aktif menekuni dunia tersebut sejak mengikuti mata kuliah Desain Komunikasi Visual (DKV) di prodi Ilkom.
“Saat itu saya tertantang untuk mengetahui sejauh mana skill desain yang saya miliki. Tapi saya benar-benar baru memutuskan ikut dan mulai merancang infografis H-7 deadline penutupan. Karena sebelumnya banyak tugas-tugas kuliah, jadi baru terpikir untuk ikut pada detik-detik terakhir,” ungkap Salma.
Meski dalam prosesnya membutuhkan banyak waktu, khususnya untuk melakukan riset dan editing, namun Salma berhasil mengeksekusi karyanya dalam empat hari.
ADVERTISEMENT
Melalui ide dan ketekunanya tersebut, infografis yang ia buat berhasil memenuhi kriteria juri terkait estetika warna, kualitas data, urgensi topik, solusi, serta kreativitas gambar.
Salma pun turut membagikan kiat-kiatnya yang juga ia dapat dari mata kuliah DKV. Menurutnya mendesain infografis harus memperhatikan kesesuaian warna, proporsionalitas space, penyajian data yang kritis namun padat, serta originalitas gambar.
Melalui kemenangan itu, Salma berharap bahwa informasi yang ia sampaikan pada karya infografis mampu berkontribusi pada kesadaran masyarakat serta perhatian pemerintah terhadap isu KDRT ranah personal.
“Intinya berharap agar kasus serupa tidak terulang di masa depan. Misal pun kalau terjadi, semoga pemerintah maupun Komnas Perempuan bisa menanganinya dengan lebih baik,” pungkasnya.