
ADVERTISEMENT
Tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu berbeda pada rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
ADVERTISEMENT
Terkait adanya hepatitis akut tersebut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim dr Sjamsul Arief MARS SpA(K), mengungkapkan gejala yang dialami ketiga anak tersebut mirip gejala hepatitis, yakni panas, badan lemas, muntah, diare, dan timbul kuning.
"Hanya saja kan belum diketahui penyebabnya, sehingga tidak bisa dijelaskan kenapa (hepatitis akut) terjadi pada anak," ujarnya saat dihubungi Basra, Kamis (5/5).
Mengantisipasi adanya hepatitis akut tersebut, lanjut Sjamsul, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim telah membentuk Satgas. Satgas ini, kata Sjamsul, untuk menangani kasus hepatitis akut (hepatitis unknown origin).
Sedang memuat...
0 01 April 2020
S
Sedang memuat...
"Kebetulan saya ditunjuk dr Sutrisno (Ketua IDI Jatim) sebagai Ketua Satgas ini. Nantinya kita akan lakukan surveilans case finding atau penemuan kasus ini. Saya juga sudah mengeluarkan imbauan kepada seluruh anggota IDAI Jatim untuk surveilans case finding, melaporkan apabila ada kasus dengan gejala hepatitis kepada ketua perwakilan atau sekretariat IDAI," jelas Sjamsul.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut ditegaskan Sjamsul, hingga sekarang di Jatim belum ada laporan yang masuk terkait kasus hepatitis akut.
Menurut Sjamsul, surveilans case finding sangat penting dilakukan untuk tindak lanjutnya seperti apa.
"Kalau ini dikatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) maka ada dua aspek pola pendekatan, yakni pendekatan secara klinis dimana yang menanganinya dokter spesialis, dan juga pendekatan secara komunal atau ke masyarakat dimana semua stakeholder di masyarakat sama-sama menangani kasus ini," tandasnya.