Atlet Down Syndrome Peraih Emas Batal ke Abu Dhabi Tanpa Konfirmasi

Tim BASRA (Berita Anak Surabaya)
Bacaan Sehat Anak Surabaya | Partner Resmi kumparan 1001 Media Online
Konten dari Pengguna
16 Februari 2019 10:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim BASRA (Berita Anak Surabaya) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ralingga Makalu Donni siswa kelas VIII SMP Inklusi batal berangkat mewakili Jawa Timur di acara Special Olympics World Summer Games (SOWSG) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab bulan depan. Padahal, Donni berhasil meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional ke-8 Special Olympics Indonesia tahun 2018 (PORNAS VIII SOIna 2018) yang diselenggarakan di Riau.
ADVERTISEMENT
Donni dan prestasi yang dihasilkan melalui atletik. Foto : Masruroh
PORNAS merupakan kompetisi tingkat nasional SOIna yang bertujuan memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas intelektual untuk berkompetisi menunjukan kemampuan mereka dalam bidang olahraga sekaligus menyeleksi atlet penyandang disabilitas intelektual terbaik yang berasal dari seluruh Indonesia yang dipersiapkan untuk mewakili Indonesia pada event dunia Special Olympics World Summer Games (SOWSG) yang akan diselenggarakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab di tahun ini.
Orang tua Donni, Sulistiyorini dan Soedono mengaku kecewa atas pembatalan ini karena tanpa konfirmasi sebelumnya. ''Kalau sesuai mekanisme, seharusnya memang Donni berangkat ke Abu Dhabi mewakili Jawa Timur pada awal Maret karena berhasil meraih medali emas pada PORNAS SOIna tahun lalu, tapi panitia pusat (Jakarta,red) malah memberangkatkan atlet dari provinsi lain,'' kata Rini, Ibu Donni, saat ditemui Basra (15/2).
ADVERTISEMENT
Tak cuma gagal berangkat ke Abu Dhabi, Donni juga belum mendapat apresiasi dari pemerintah kota maupun provinsi atas prestasi yang berhasil diraihnya. ''Tiidak ada sama sekali apresiasi dari pemerintah meski Donni sudah mengharumkan nama Jawa Timur,'' tegas Rini.
Sejak kecil Donni memang sangat mencintai dunia olahraga, terutama lari. Pertemuan dengan Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus (YPABK) di tahun 2011 menjadi jalan pembuka bagi Donni mengikuti sejumlah kompetisi lari.
Ada kisah unik saat Donni pertama kali mengikuti kompetisi lari di tahun 2011. Kala itu Donni berhasil mengungguli lawan-lawannya karena berlari lebih cepat. Tapi tanpa disangka, bukannya menyelesaikan kompetisi sampai garis finish, Donni justru menunggu lawan-lawannya agar bisa berlari bersama.
''Donni sangat gemar berolahraga jadi kami sebagai orang tua berusaha memenuhi apa yang menjadi hobi Donni. Alhamdulillah dia bisa berprestasi sebagai atlet,'' cerita Rini.
ADVERTISEMENT
Kerap mengikuti kompetisi lari, Donni pun berhasil prestasi membanggakan di cabor ini, diantaranya juara l lomba lari 50 meter tingkat Jatim National Paralimpic Committee di tahun 2014 dan 2016, serta juara ll lomba lari 25 meter Kejuaraan Atletik Down Syndrome di tahun 2014.
Meski gagal berangkat ke Abu Dhabi, kini Donni tengah menyiapkan diri untuk memperkuat sekolahnya berlaga di kompetisi olahraga antar sekolah inklusi se Surabaya. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)