news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berawal dari Jual Kopi Literan, Fernando Bisa Buka 3 Kedai Kopi di Jatim

Konten Media Partner
8 November 2022 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fernando Jayapranata, owner AADK. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Fernando Jayapranata, owner AADK. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Berawal dari hobi ngopi, Fernando Jayapranata bermimpi untuk memiliki coffee shop yang cukup nyaman untuk bercengkrama bersama teman maupun kerabat. Mimpi ini mulai diwujudkan Fernando di awal tahun 2020. Namun badai pandemi yang melanda Indonesia pada periode Maret 2020 seakan menghentikan Fernando mewujudkan mimpinya.
ADVERTISEMENT
"Dua bulan sebelum pandemi itu kita sudah bikin persiapan untuk meluncurkan Ada Apa Dengan Kopi (AADK). Segala persiapan sudah matang, pas mau launching tiba-tiba pandemi datang," tutur owner AADK ini kepada Basra, Selasa (8/11).
Melihat kondisi yang tak memungkinkan, Fernando batal meluncurkan coffee shop AADK. Pria berusia 35 tahun ini memilih berjualan kopi dalam kemasan literan yang cukup digemari di awal pandemi melanda.
"Sambil lihat kondisi, waktu kita putuskan jualan kopi literan dulu. Kopi ini dulu sangat laris, orang banyak beli untuk konsumsi di rumah, kan sedang ada kebijakan sosial distancing waktu itu," ungkapnya.
Hingga pada Agustus 2020 Fernando secara resmi meluncurkan AADK yang terletak di kawasan Tegalsari, Surabaya. Ini merupakan coffee shop pertama yang dirintis Fernando.
ADVERTISEMENT
"Kita harus berani melangkah. Kita punya mimpi tapi tidak berani melangkah ya tidak akan pernah terwujud. Itu kenapa akhirnya saya putuskan buka AADK di tengah pandemi," tandasnya.
Meskipun baru buka, AADK yang menyasar anak muda sudah menarik banyak pengunjung untuk datang lewat desain dan interiornya yang instagramable.
Diungkapkan Fernando jika coffee shop AADK terinspirasi dari film populer Ada Apa Dengan Cinta?
"Untuk penataan ruangan saya terinspirasi dari film AADC. Yakni tentang pertemanan, percintaan, hingga pekerjaan," imbuhnya.
Sukses dengan AADK di Surabaya, Fernando mulai merambah kota kelahirannya, Malang. Di kota ini pada periode 2021, Fernando membuka cabang yang kedua.
Hingga kini Fernando sukses dengan 3 coffee shop AADK yang tak pernah sepi pengunjung. Untuk cabang terbaru di Surabaya Timur misalnya. Berkapasitas 250 pengunjung, coffee shop ini selalu dipenuhi anak muda yang ingin nongkrong melepas penat dari rutinitas.
ADVERTISEMENT
Untuk menu, Fernando juga tak hanya menjual minuman kopi tapi juga merambah pada minuman kekinian hingga makanan berat, mulai dari burger hingga Nasi Dori.
Selain harus berani melangkah, konsisten dalam berbisnis turut diterapkan Fernando.
"Kita mau usaha apa, ya kita harus konsisten dengan pilihan itu. Kalau jual makanan/minuman, selain tempatnya harus menarik beda dengan yang lain, kualitas produk harus diperhatikan," simpulnya.