Berkat Jahit Barang Bekas Jadi Berkelas, Wiralagabae Jadi Konten Kreator Ternama

Konten Media Partner
3 Juni 2022 13:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wira Laga Bachtiar.
zoom-in-whitePerbesar
Wira Laga Bachtiar.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, warganet dihebohkan dengan sebuah video viral terkait konten upcycle totebag dari salah satu kedai makanan cepat saji menjadi sebuah tas elegan bak brand luar negeri.
ADVERTISEMENT
Siapa sangka dibalik viralnya video tersebut, ada tangan dingin Wira Laga Bachtiar, seorang content creator asal Jawa Timur. Pemilik akun Instagram @wiralagabae ini merupakan content creator dengan jenis konten pembuatan barang-barang upcycle.
Kepada Basra Wira bercerita, kecintaannya pada dunia upcycle tersebut berawal dari coba-coba. Dimana Wira sering kali memperhatikan brand-brand fashion luar negeri dan akun-akun terkait upcycle.
"Ada salah satu followers namanya Diana Rika Sari. Dia seorang blogger yang mengulas tentang fashion. Dan sekarang kontennya lebih ke upcycle. Nah aku sering lihat kontennya, dan akhirnya tergerak kenapa aku enggak bikin gitu sekalian. Apalagi aku punya basic menjahit. Karena keluargaku, mulai dari ayah, ibuk, dan kakak semua penjahit dan bisa menjahit," cerita Wira pada Basra, Jumat (3/6).
ADVERTISEMENT
Melihat kesempatan di depan mata, Wira pun akhirnya mulai belajar menjahit kepada keluarganya dan mendalami terkait seluk beluk dunia fashion. Ditambah lagi, pada saat itu Wira juga masih bekerja di salah satu ritel fashion terkenal.
"Aku punya keluarga, aku punya kesempatan untuk mendapatkan ilmu dari keluarga terkait menjahit. Apalagi aku juga sempat kerja selama 5 tahunan di salah satu ritel fashion. Aku dapat informasi soal fashion dari sana," tuturnya.
Berbekal pengetahuan yang dia punya, Wira akhirnya membuat barang-barang upcycle untuk ia pakai sendiri. Sebelum mengubah barang-barang tersebut agar lebih kekinian, Wira biasanya melakukan trifting.
"Apalagi sekarang trifting lagi marak, di Surabaya juga yang terkenal kan di Tugu Pahlawan, Gembong. Kalau kita bisa milih, kan kita bisa dapat brand-brand itu. Tapi sayangnya, kita enggak tahu perjalanan barang itu seperti apa. mungkin modelnya sudah usang, kalau kita pakai udah norak. Dari situ, aku berpikir kenapa ini kok enggak di-upcycle aja, diubah menjadi bentuk kekinian yang baru," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatakan inspirasi, Wira biasanya memanfaatkan berbagai macam platform di media sosial, seperti Instagram, Pinterest, hingga Youtube.
"Apalagi di dunia creative digital seperti ini kita bisa mengembangkan semuanya. Untuk upcycle sendiri sudah aku lakukan sekitar 3-4 tahun. Tapi aku baru berani share di medsos itu baru dua tahun ini," ungkapnya.
Tak disangka, apa yang dilakukan Wira pun mendapat banyak respon positif dari warganet. Hal itu terbukti dari video viral yang ia buat tembus 3 juta viewers hanya dalam beberapa hari.
Bahkan akun instagram miliknya telah diikuti oleh sekitar 60 ribu followers. Kini selain membuat konten, Wira juga sibuk melakukan workshop terkait upcycle dan membuat barang-barang upcycle lain untuk dijual.
"Kadang aku juga bikin tas seri terbatas, hanya 10-15 pcs yang memang untuk dijual. Kalau lagi mood ya aku bikin. Harganya sekitar Rp 100 - Rp 250 ribu," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Tak lupa, ia juga berpesan kepada para generasi muda untuk terus menggali potensi dirinya, dan mulai melakukan upcycle untuk menyelamatkan bumi.
"Upcycle itu mudah, enggak harus Kalian punya mesin jahit atau kursus dulu. Dari hal-hal kecil, misalnya kita memanfaatkan barang-barang di sekitar seperti botol itu kan bisa dimanfaatkan jadi pot bunga. Kalau mau estetik kan tinggal di cat aja. Apalagi informasi untuk buat DIY di pinterest atau media sosial juga sudah banyak. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Karena setiap orang pasti punya idenya masing-masing," pesan Wira.