Berkat Programnya, SMP di Surabaya Jadi yang Terbaik Se-Asia Tenggara

Konten Media Partner
5 November 2019 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Program pertukaran pelajar siswa SMP SAIM Surabaya di Korea Selatan. Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Program pertukaran pelajar siswa SMP SAIM Surabaya di Korea Selatan. Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
SMP Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya baru-baru ini meraih penghargaan bergengsi di tingkat Asia Tenggara. Penghargaan tersebut mengapresiasi program SMP SAIM yang menerapkan budaya perdamaian di sekolah.
ADVERTISEMENT
SMP SAIM Surabaya meraih "Special Prize Winner for The Best Programme Carried Out in Schools of Less than 250 Students" dengan tema program "Establishing Peace Culture is the Work of Education”.
Budaya damai yang diterapkan di SMP SAIM Surabaya menurut Dwi Setiyaningsih, Koordinator Program Building Peace in School and Communities di SMP SAIM, menitikberatkan pada program pendidikan inklusif, pertukaran pelajar, program konseling sebaya, program homestay, serta kebiasaan 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun).
"Melalui program-program tersebut secara tidak langsung kami mengajarkan peace of culture pada anak-anak baik di sekolah maupun di luar sekolah," ucap Dwi ketika ditemui Basra, Selasa (5/11).
Sebagai contohnya, Dwi menjelaskan, pada program pendidikan inklusif, di mana dalam satu kelas terdapat dua anak berkebutuhan khusus. Hal ini dilakukan guna menumbuhkan sikap peduli dan saling membantu antar siswa.
Salah satu program homestay siswa SMP SAIM Surabaya.
Selanjutnya program pertukaran pelajar, yakni memberikan kesempatan para siswa untuk mempelajari kebudayaan luar negeri dan mengenalkan kebudayaan Indonesia saat berada di negeri orang.
ADVERTISEMENT
"Tujuan dari program ini untuk menciptakan perdamaian antar negara dan saling menghormati satu sama lain," kata Dwi.
Selain itu, ada pula program konseling sebaya. Dalam program tersebut para siswa yang sudah dilatih menjadi konselor bisa saling memahami dan peduli dengan temannya untuk mencegah terjadinya bullying.
Program keempat yakni homestay. Para siswa diajak untuk tinggal di suatu desa bersama orang tua asuh selama empat hari. "Di sana mereka akan membantu peerjaan yang biasa dilakukan oleh organ tua asuhnya dan belajar kebudayaan di sana. Terus mereka juga bisa mengajari tentang kebudayaan yang ada di Surabaya. Jadi saling bertukar ilmu," tutur Dwi.
Mengenal profesi juga jadi bagian dari program homestay siswa SMP SAIM Surabaya.
Dengan adanya penghargaan tersebut, ke depan pihaknya akan terus berinovasi dan mewujudkan program-program terbaik untuk generasi penerus bangsa dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kategori tersebut diraih oleh SMP SAIM dalam kegiatan bertema “Building Peace in Schools and Communities” yang diselenggarakan oleh The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) and the Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology (MEXT), Japan in cooperation with UNESCO Asia Pacific Regional Bureau for Education.
Penghargaan bergengsi ini diikuti 78 sekolah dari 9 negara di Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Philippines, Singapore, Vietnam, dan Thailand.
Dan para pemenang dalam kegiatan ini akan diundang untuk menghadiri The Award Presentation pada 27 November 2019 mendatang di Bangkok, Thailand.