Bermain 'Board Games' Dukung Anak Jadi 'Problem Solver'

Konten Media Partner
1 April 2019 12:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi permainan board games yang dilakukan anak-anak di Tabletoys, Mulyosari, Surabaya. Foto : Dok. Instagram Tabletoys
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi permainan board games yang dilakukan anak-anak di Tabletoys, Mulyosari, Surabaya. Foto : Dok. Instagram Tabletoys
ADVERTISEMENT
Bicara tentang smart city tidak melulu tentang pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana saja.
ADVERTISEMENT
Kecakapan sumber daya manusia menggunakan teknologi digital juga harus digarap agar generasi penerus bisa menjadi problem solver dari permasalahan kota di kemudian hari.
Seolah ingin menyiapkan generasi untuk siap dengan tantangan ke depan, dalam acara launching buku 'Smart City (Konsep, Model, dan Teknologi) Bunga Rampai Pengetahuan, Gagasan, dan Rekomendasi ITS untuk Indonesia' juga dibahas tentang papan permainan (board games) Nusantara.
Menurut penelitian Nugrahardi Ramadhani, S.Sn., MT dan Rabendra Yudhistira Alamin, ST., M.Ds, salah satu penulis buku ini, sebelum menyiapkan anak untuk siap berpetualang dengan teknologi digital, anak perlu paham tentang Indonesia sebagai identitas bangsa.
Pengenalan Indonesia bisa melalui papan permainan atau board games yang punya kelebihan dalam sisi interaksi pemain. Untuk memainkan board games pemain bisa berinteraksi dan berkomunikasi secara nyata dan bisa saling bekerjasama.
ADVERTISEMENT
Interaksi semacam ini penting dirasakan anak-anak karena mereka akan mengambil peran nyata di masyarakat suatu hari nanti.
Dalam memainkan papan permainan Nusantara misalnya, pemain akan diminta mengurutkan suatu peristiwa sejarah, mereka juga diminta beradu kecepatan menebak peninggalan sejarah, atau menjawab apa saja potensi suatu daerah. Ada pula tantangan yang meminta para pemain menebak adat istiadat suatu suku, ritual keagamaan yang mereka miliki, jenis kuliner yang ada di sana, sampai apa saja jenis hasil bumi dan lautnya.
''Ini latihan yang bagus untuk anak-anak mengenal sejarah Indonesia tanpa merasa frustasi untuk menghafalkannya. Karena mereka bekerjasama menyelesaikan tantangan dan akhirnya jadi sama-sama belajar, sama-sama pintar,'' kata Tony D. Sutanto, Ph.D, ITIL, COBIT, TOGAF, editor buku Smart City dalam penjelasannya di acara bedah buku tersebut (1/4).
ADVERTISEMENT
Di negara lain, board games tidak lagi dianggap sebagai permainan 'murni'. Karena, board games bisa digunakan untuk menyampaikan materi-materi yang sulit dipahami seperti sejarah atau matematika. Bahkan di tahun 1800-an, Kerajaan Prusia membuat board games untuk simulasi strategi perang.
Dalam tulisannya Nugrahardi dan Rabendra juga mengungkap fakta baru masa depan board games. Salah satu asosiasi board game sdi Jerman mengakui adanya peningkatan produksi board games yang pesat beberapa tahun ini. Khususnya pada tema-tema keluarga, anak-anak, dan pendidikan. (Reporter : Windy Goestiana)