Bikin Perempuan Lebih Berani di Kelas Keliling Anti 'Bullying'

Konten Media Partner
26 November 2019 8:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Merundung atau bullying jadi satu diantara banyak kekerasan yang sering menimpa anak-anak dan perempuan. Seperti kasus yang baru-baru ini menimpa siswa SMP di Pekanbaru, Riau, berinisial FA. Remaja tersebut sampai mengalami patah hidung setelah menjadi korban perundungan teman sekelasnya.
ADVERTISEMENT
Belajar kasus tersebut, sudah jadi kewajiban orang tua untuk membekali putra-putri mereka sebuah keberanian untuk melawan aksi perundungan.
Dalam acara Keling (Kelas Keliling): Anti Kekerasan Terhadap Perempuan bertema 'Anatomy of Bullying', Dini Surya Istanti, coach WSDK (Women Self Defense Of Kopo Ryu) berbagi beberapa cara mengantisipasi bullying.
Salah satunya dengan bersikap percaya diri dan berani. Para pelaku bullying tidak asal memilih korban. Karena para pelaku hanya akan memilih korban yang dianggap lemah.
"Dari kita harus menunjukkan kalau kita tidak lemah. Misalnya nih badan kita tegap, tatapan kita tajam. Itu sudah menunjukkan kalau kita kuat," kata Dini pada Basra, Senin (25/11).
Untuk melindungi diri dari tindakan kekerasan fisik, yang diperlukan adalah membekali diri dengan teknik bela diri.
ADVERTISEMENT
"Salah satunya kita bisa menggunakan teknik bercermin, kegiatan yang kita dilakukan setiap hari. Nah teknik ini bisa kita lakukan saat posisi kita akan ditampar. Tangan kiri kita bisa menampis untuk melindungi wajah dari serangan, sedangkan tangan kanan buat melawan di titik lemah lawan (dagu, leher, hidung)," jelasnya.
Dengan cara-cara seperti itu, kata Dini, kita bisa melawan para pelaku bullying ini. "Yang pasti kita akan selamat, terus dapat memberikan efek jera pada si pelaku, sehingga tidak akan ada lagi kejadian-kejadian seperti ini yang terulang," pungkasnya.
Acara Keling yang digagas WomanBlitz bersama Think Woman ini sebagai bentuk kepedulian pada nasib anak-anak dan perempuan yang sering menerima serangan secara verbal maupun fisik.
Lilies Rolina selaku Manager Director WomenBlitz mengatakan, bullying yang menimpa perempuan saat ini banyak mengarah ke body shaming.
ADVERTISEMENT
"Ada perempuan yang diejek kamu gendut, kurus, itu juga termasuk dalam perundungan," tutur Lilies pada Basra, Senin (25/11).
Untuk itu, Lilies berharap adanya kegiatan ini membuat kesadaran masyarakat pada isu bullying jadi makin baik. Karena hal ini merupakan bagian dari pelanggaran HAM.
"Karena itulah penting mengenalkan hal ini sebagai bagian edukasi dari anti kekerasan terhadap perempuan sejak dini. Maka dari itu, pengetahuan dasar tentang bagaimana melindungi diri, terus tidak terpengaruh dengan bullying itu penting," ucapnya.
Aara Keling (Kelas Keliling): Anti Kekerasan Terhadap Perempuan ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. Bahkan, acara ini dihelat selama tiga hari mulai 25 - 27 Nopember dengan tema diskusi yang berbeda. Diantaranya Anatomy of Bullying, How to deal with Harrasment, dan Toxic Relationship.
ADVERTISEMENT