Cara Pintar Mengenal Potensi Diri Sejak Dini

Konten Media Partner
4 Februari 2021 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Bagi siswa yang saat ini duduk di bangku kelas XII SMA/SMK dan ingin melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, pasti sudah mulai mengambil ancang-ancang untuk menentukan kampus pilihan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kamu juga harus menentukan jurusan atau program studi apa yang pas dengan minat dan bakat agar tak salah melangkah.
Sayangnya, kedua hal ini seringkali terlambat kita sadari kehadirannya. Padahal, keduanya patut menjadi pertimbangan dalam merencanakan masa depan, termasuk dalam memilih jurusan perkuliahan.
Dr. Wiwin Hendriani S.Psi., M.Si., menjelaskan, jika minat dan bakat adalah dua hal yang berbeda. Bakat dapat diartikan sebagai potensi atau kemampuan yang bersifat spesial atau faktor bawaan yang menjadi kekuatan dan ciri khas individu.
"Sedangkan minat berhubungan dengan sesuatu yang bersifat passion. Yaitu hal-hal yang disukai atau membuat antusias. Minat tak jarang juga diidentikkan dengan hobi, meski sebenarnya berbeda," kata Dr. Wiwin, Kamis (4/2).
Ketika berbicara mengenai proyeksi sukses, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini menuturkan komposisi minat dan bakat sedapat mungkin perlu diupayakan seimbang. Sebab, potensi kemampuan tanpa diiringi minat, hasilnya tidak akan optimal untuk meraih sukses.
ADVERTISEMENT
Begitu pun sebaliknya. Minat yang besar tanpa bakat yang memadai akan menyulitkan seseorang ketika menghadapi tantangan yang besar.
“Jadi, bakat aja tanpa minat, nggak optimal orang mencapai sukses karir. Minat aja tanpa ada bakat yang cukup, itu juga tidak akan optimal,” tuturnya.
Untuk itu, Dr. Wiwin mengatakan proses identifikasi minat dan bakat harus dilakukan sedini mungkin. Menurutnya, ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengetahui minat dan bakat.
Pertama, bakat dapat diidentifikasi dengan mencermati berbagai aktivitas yang dilakukan sehari-hari.
"Dari sekian banyak yang dikerjakan, area aktivitas mana yang hasilnya konsisten baik dari waktu ke waktu. Ketika kita bagus melakukan suatu hal secara konsisten dari waktu ke waktu, itu adalah petunjuk ada bakat di situ,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, potensi diri tersebut dapat dikuatkan dengan meminta pendapat dari teman yang mengenal kita dengan baik. Apakah ia juga melihat hal yang sama.
Sedangkan minat, ditunjukkan dengan beberapa reaksi yang lebih mudah disadari. Misalnya ketika kita merasa betah berlama-lama melakukan sesuatu, menikmati setiap prosesnya, atau memiliki inisiatif untuk terus menggali maupun mencari informasi mengenai hal tersebut.
"Jika minat dan bakat sudah disadari, selanjutnya tentu perlu dipupuk dan dilatih terus-menerus. Dalam hal ini langkah sederhana yang bisa dilakukan dengan membuat catatan harian mengenai kemampuan yang kita miliki. Itu akan sangat membantu kita. Karena kemampuan memori kita, termasuk mengingat kondisi diri kita sendiri itu ada kalanya terbatas," jelasnya.
Terakhir, ia menegaskan bahwa kesadaran akan minat maupun bakat, akan berperan besar bagi persiapan karier dan rencana untuk masa depan menjadi lebih terarah.
ADVERTISEMENT
"Selama masih berada di jenjang pendidikan ini (jenjang kuliah), tidak ada kata terlambat untuk mengenali diri sendiri. Mulai dari sekarang refleksikan hal-hal yang membuat nyaman, disukai, dan di area mana saja kita menunjukkan kemampuan yang bagus setiap harinya,” pungkasnya.