Cegah Anak Kecanduan Game Online, Mahasiswa di Surabaya Bikin Aplikasi Pintar

Konten Media Partner
3 Desember 2020 12:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Para orang tua kini tak perlu bingung mengontrol anak saat bermain game online. Pasalnya, sekarang ada terobosan baru bernama Aplication Monitoring System (AMS).
ADVERTISEMENT
Aplikasi berbasisi IoT untuk memonitoring anak saat bermain game online ini merupakan karya lima mahasiswa Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Jeremy Winston, Yansen Suwanto, Joshua Alexander Heriyanto, James David, dan Jerich Eli Santoso
Jeremy Winston salah satu perwakilan tim mengatakan, latar belakang dibuatnya aplikasi tersebut karena ia dan tim merasa prihatin kepada para orang tua yang susah melakukan controlling kepada anaknya.
"Ditambah kondisi pandemi COVID-19 saat ini, membuat anak semakin banyak waktu luang untuk bermain game di rumah. Kami membuat aplikasi ini untuk membantu orang tua mengontrol anak saat bermain game," kata Jeremy ketika ditemui Basra, Kamis (3/11).
Mahasiswa jurusan Teknik Elektro ini menuturkan, AMS memiliki fungsi mengatur durasi bermain game online pada laptop yang digunakan anak. Selain itu, aplikasi ini juga bisa membantu orang tua dalam mengawasi game apa yang dimainkan oleh anak.
"Misal orang tua mengatur waktu main game sehari satu jam. Setelah satu jam, game akan mati dengan sendirinya dan keesokan harinya anak baru bisa bermain lagi. Lalu aplikasi ini juga dapat diakses kapan saja," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengunakan aplikasi ini, Jeremy menjelaskan, pertama orang tua harus mengunduh aplikasi tersebut pada gadget dan laptop yang digunakan anak bermain game online.
Selanjutnya orang tua harus membuat akun untuk log in. Setelahnya orang tua bisa mengatur atau menyesuaikan waktu bermain anak setiap harinya.
"Setelah diatur lewat gadget milik orang tua akan masuk ke server, server inilah yang mengirim ke aplikasi dilaptop. Sementara untuk aplikasi yang dilaptop, orang tua juga harus memasukan nama anak dan game apa yang bisa dimainkan anak," jelasnya.
Ke depan, tim SGY ini akan terus mengembangkan aplikasi itu dengan fitur yang dapat mendeteksi game sesuai umur anak, serta juga dapat memantau anak ketika bermain gadget.
ADVERTISEMENT
"Karena saat ini kan masih bisa digunakan lewat laptop saja. Semoga aplikasi ini dapat membantu orang tua berkomunikasi dengan anak terkait durasi dalam bermain game online," pungkasnya.
Lewat aplikasi itu, Jeremy dan tim berhasil meraih juara 2 kategori aplikasi Mobile/Web dalam Lomba Nasional Kreativitas Mahasiswa Lo Kreatif 2020 yang digelar APTISI Wilayah VII Jawa Timur.