Cegah COVID-19, IT Telkom Surabaya Bikin Ruang Sterilisasi dalam Semalam

Konten Media Partner
20 Maret 2020 12:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruang sterilisasi buatan Institut Teknologi Telkom Surabaya. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Ruang sterilisasi buatan Institut Teknologi Telkom Surabaya. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Kontribusi kampus-kampus di Surabaya dalam pencegahan corona bermacam bentuknya. Di Institut Teknologi Telkom Surabaya (IT Telkom Surabaya) misalnya, kampus teknologi ini membuat Sterillization Chamber atau ruang sterilisasi yang selesai dalam waktu semalam saja.
ADVERTISEMENT
Menurut Dr. Tri Arief Sardjono, S.T., M.T., selaku Rektor ITTS sekaligus pembuat alat tersebut mengungkapkan, prinsip utama ruang sterilisasi adalah menyemprotkan uap disinfektan ke seluruh tubuh seseorang sehingga terbebas dari virus, bakteri, dan kuman.
"Jadi seseorang yang keluar dari ruang sterilisasi ini diharapkan telah terbebas dari kuman sehingga tidak akan menularkan atau menyebarkan kepada pihak lain," ucap Arief ketika ditemui Basra pada Jumat (20/3).
Arief menjelaskan, ruang sterilisasi mempunyai kelebihan dibanding dengan cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
Dimana ruang sterilisasi mampu membunuh virus yang menempel pada seluruh bagian tubuh manusia, sementara cuci tangan hanya mampu membunuh virus yang ada di tangan.
"Dengan demikian peluang seseorang untuk menyebarkan virus menjadi lebih kecil setelah keluar dari ruang sterilisasi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Nantinya ruang sterilisasi yang dibuat dalam waktu sehari ini akan dilakukan uji coba oleh Pemkot Surabaya, Dinas Kesehatan Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Tropical Disease Center (TDC) Universitas Airlangga Surabaya.
"Jadi ini kita uji bersama, kita saling bekerjasama dengan institut lain, saling menginformasikan untuk menangkal virus ini," ungkapnya.
Dengan adanya alat tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk negera Indonesia terutama Kota Surabaya.
"Nanti alat ini kita tunjukkan dulu ke ibu (Risma). Setelah itu kami nunggu arahan dari beliau. Kalau ibu sudah setuju, insya allah alat ini segera kami rilis," pungkasnya.