Cegah Hepatitis, Ini Cara Memeriksa Fungsi Hati pada Anak

Konten Media Partner
9 Mei 2022 12:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kasus hepatitis akut tengah menyebar di beberapa negara di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Penyakit yang belum diketahui pasti penyebabnya ini menyerang anak-anak dengan usia di bawah 16 tahun.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut adanya kasus hepatitis akut ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Meski demikian, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI, Dr Muzal Kadim, Sp.A(K) mengatakan, orang tua tidak perlu panik ketika melakukan pemeriksaan fungsi hati pada anak.
Pemeriksaan fungsi hati ini dilakukan dengan pengecekan kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamoc Oxaloecetic Transminase (SGOT).
“Pemeriksaan SGPT dan SGOT itu pemeriksaan yang biasa dilakukan, apalagi dengan kondisi saat ini. Jadi enggak perlu panik," kata Dr Muzal dalam acara Tanya IDAI Waspada Hepatitis Akut pada Anak yang digelar secara daring, Senin (9/5).
Dr Muzal menjelaskan, pemeriksaan tersebut dapat dilakukan jika ada kecurigaan gejala hepatitis yang dialami oleh anak. Seperti demam, mual dan muntah, kelelahan, tidak nafsu makan, hingga adanya perubahan warna kuning pada mata dan badan.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk hepatitis akut ini, Dr Muzal menyebut jika gejalanya terlihat sedikit berbeda. Terkadang setelah demam, timbul perubahan warna kuning.
Bahkan, secara cepat bisa menjadi hepatitis fulminant yang tergolong berat karena menyebabkan kerusakan hati yang parah.
"Kecurigaannya apabila ada tanda-tanda tadi (demam, mual, munta), terutama kalau ada kuning, itu wajib melakukan pemeriksaan untuk memastikan ada hepatitisnya," jelasnya.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya peningkatan pada kadar SGPT dan SGOT, Dr Muzal menuturkan, kemungkinan bisa menjadi tanda hepatitis.
“Kemenkes sudah mengeluarkan suatu alur bahwa jika ada gejala-gejala sejak dini, kita harus segera periksa SGPT dan SGOT. Bila hasil lebih dari 500 U/L harus ada pemeriksaan lebih lanjut," tuturnya.
Tak lupa, Dr Muzal juga berpesan kepada masyarakat tidak panik dan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
ADVERTISEMENT
“Kita waspada tapi tidak panik. Tidak perlu khawatir, kita persiapkan segala sesuatu di awal supaya tidak terlambat. Jangan lupa selalu menjaga kesehatan, jaga kebersihan, dan konsumsi makanan bergizi," pungkasnya.