Cerita Erika Ikut Graduation, Bikin Sanggul Afrika Seberat 4 Kilogram

Erika Sari (tengah), siswa Rever Future Hair Artist. Foto: Masruroh/Basra

Terinspirasi dari budaya Afrika yang unik, Erika Sari membuat sanggul kepang. Untuk membuat sanggul kepang seberat 4 kilogram itu, Erika membutuhkan waktu sekitar 1 bulan lamanya.

"Satu bulan lebih ya bikinnya. Itu kan kepang ya, jadi harus detail bikinnya. Kalau ada kepangan yang keluar, dirapikan lagi, dikasih gel," ujar siswi Rever Academy ini saat ditemui disela acara graduation, Kamis (6/10) sore.

Dikatakan Erika, dirinya memilih memilih tema Afrika karena ingin mengangkat seni mengepang rambut. Di mana seni mengepang rambut pertama kali dikenalkan oleh bangsa Afrika pada abad sekitar 500 SM, dan cornrow adalah model kepang tertua.

"Dan seiring berjalannya waktu jenis-jenis kepang rambut mulai menyebar ke berbagai daerah karena perpindahan orang-orang," tukasnya.

Seni mengepang rambut, kata Erika, telah menjadi budaya di Afrika, dan menjadi seni sosial karena orang-orang di sana sering menyempatkan diri untuk bersosialisasi sambil mengepang.

Fakta uniknya orang-orang keturunan Afrika memiliki rambut jenis Afro. Orang-orang Afrika juga jarang mencuci rambutnya maka dari itu mereka mengepang rambutnya.

"Seiring berjalannya waktu gaya kepang rambut menjadi tren popular yang banyak digemari orang, dan kian menjadi kreasi seni yang lagi trendi contohnya seperti rapper dan selebritas dunia. Dan kali ini sanggul yang saya bikin menggabungkan beberapa jenis kepangan rambut, yaitu three strands braids/kepang tiga, four strands braids/kepang empat, twist, dutch braid, slide up braid, dan cornrow," jelasnya.

Sementara itu Marina Adia Indra, Hair Concept & Design by Rever Academy Artistic Director mengungkapkan, acara graduation (kelulusan) kali ini diikuti 9 siswa Rever Future Hair Artist.

"Tiap siswa menampilkan dua karya, yaitu cutting and coloring dan juga sanggul. Sanggul yang ditampilkan unik-unik karena handmade ya," tandas Marina.