Cerita Food Blogger di Surabaya, 19 Tahun Kecanduan Sedekah

Konten Media Partner
6 November 2020 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan Komunitas Kecanduan Sedekah Indonesia, yang didirikan Food Blogger Fredy Yunarto Sakti Wibowo, pagi ini Jumat (5/11). Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Komunitas Kecanduan Sedekah Indonesia, yang didirikan Food Blogger Fredy Yunarto Sakti Wibowo, pagi ini Jumat (5/11). Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Ingin sedekah menjadi candu bagi warga, sebuah komunitas menamai keberadaannya dengan unik. Komunitas Kecanduan Sedekah Indonesia, sebuah komunitas yang ingin menebarkan semangat berbagi kepada mereka yang kurang beruntung. Digawangi Fredy Yunarto Sakti Wibowo, seorang food blogger di Surabaya, komunitas ini nyatanya telah ada sejak 19 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Jadi dulu komunitas ini terbentuk sejak saya masih kuliah. Saya dan beberapa teman kampus bikin kegiatan bagi-bagi sedekah sego bungkus. Selepas kuliah, kegiatan ini masih berlanjut namun hanya 3 orang yang bertahan. Dari Sedekah Sego Bungkus, nama sempat berganti menjadi Sedekah 5000 di tahun 2016. Baru di tahun 2017 pemakaian nama Komunitas Kecanduan Sedekah Indonesia," jelas Fredy kepada Basra, Jumat (6/11).
Berawal dari aktivis kemahasiswaan sering bhakti masyarakat yang bersifat program kerja, pada Ramadan 2001 Fredy dan beberapa rekan kampusnya berkeinginan berbagi nasi bungkus di malam hari.

Nyatanya dari kegiatan tersebut memberikan kebahagian tersendiri bagi Fredy. Apalagi jika warga yang menerima nasi bungkus darinya, tersenyum bahagia. Kegiatan ini juga dijadikan Fredy sebagai ladang pahala baginya.
ADVERTISEMENT
"Berbuat baik itu ternyata menyenangkan meski yang kita berikan tidak banyak, tapi melihat mereka tersenyum sungguh sangat luar biasa rasanya," ujar Fredy.
Menurut Fredy, menularkan kebiasaan baik tidak harus diawali dengan kesuksesan secara materi. Fredy bersama 8 pengurus Komunitas Kecanduan Sedekah Indonesia di Surabaya, secara ajeg menyebar 'virus' sedekah.
Fredy bersama teman-temannya setiap Jumat pagi menyebarkan nasi bungkus plus minum untuk orang-orang membutuhkan dan berada di pinggir jalan. Seperti halnya yang dilakukan pada hari ini. Komunitas Kecanduan Sedekah Indonesia membagikan ratusan nasi bungkus kepada driver ojek online dan keluarga pasien Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RSUD Dr. Soetomo.
"Sasaran kita tidak sama setiap Jumatnya dan hari ini kita menyasar driver ojol dan pengantri di IRJ Soetomo," imbuh Fredy.
ADVERTISEMENT
Selain rutin berbagi nasi bungkus setiap hari Jumat, komunitas ini juga memiliki kegiatan Duafa Mandiri. Lewat kegiatan ini, lanjut Fredy, pihaknya mengajak kaum duafa untuk mandiri dengan memberikan modal dan pembekalan.
“Kami membina duafa yang berpotensi untuk mandiri. Modal yang kami berikan tidak dikembalikan lagi ke kami namun mereka berikan kepada teman-temannya yang membutuhkan sebagai modal usaha," tukas Fredy.
Kini sudah 48 kaum duafa di Surabaya yang menjadi binaan Komunitas Kecanduan Sedekah Indonesia.
Selain itu ada pula kegiatan Tebas Warung. Dalam kegiatan ini, Fredy bersama rekannya akan memborong warung untuk dibagikan kepada orang sekitarnya.
"Jadi apabila kami berada di suatu lokasi dan ada banyak yang perlu dibantu maka kami cari warung dan kita borong lalu orang sekitar silahkan menikmati,” jelasnya.
Fredy Yunarto Sakti Wibowo
Dikatakan Fredy, untuk segala kegiatan sosial tersebut, Komunitas Kecanduan Sedekah Indonesia di Surabaya memiliki 22 orang donatur tetap.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, kita ada 22 donatur tetap. Adapula donatur dadakan yang juga tidak sedikit. Dan menjadi tugas kita untuk menyampaikan amanah dari para donatur ini kepada mereka yang berhak," tegas Fredy.
Kini Komunitas Kecanduan Sedekah Indonesia juga memiliki cabang di beberapa kota, diantaranya Malang, Tulungagung, Pekalongan, dan Jabodetabek.
Atas dedikasinya yang tak pernah letih berbagi kepada sesama, tahun ini Fredy pun diganjar penghargaan The Most Inspiring Professional Awards oleh Majalah Penghargaan Indonesia.