Cerita Rafa, Berhasil Olah 2 Ton Air Cucian Beras jadi Pupuk Penyubur Tanaman

Konten Media Partner
23 Agustus 2021 14:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Mencuci beras merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan masyarakat, terutama ibu-ibu ketika hendak menanak nasi.
ADVERTISEMENT
Biasanya air bekas cucian beras tersebut akan dibuang begitu saja karena tak lagi diperlukan dan dianggap tidak bermanfaat.
Namun siapa sangka jika air bekas cucian atau air leri ternyata bisa dijadikan sebagai pupuk organik dan mempunyai banyak manfaat untuk tumbuhan atau tanaman.
Salah satunya yakni mengandung vitamin B1 yang dapat menstimulasi pertumbuhan akar atau mengurangi syok transplantasi pada tanaman.
Hal itulah yang melatarbelakangi Rafa Azzahran Falah untuk mengolah air leri menjadi pupuk organik cair (POC) dan pupuk kompos.
"Karena banyaknya orang yang membuang leri beras dan airnya mesti dibuang begitu saja yang dapat memicu kuman. Jadi saya manfaatkan air leri beras ini untuk membuat pupuk organik cair," kata Rafa ketika ditemui Basra, Senin (23/8).
ADVERTISEMENT
Untuk membuat pupuk cair tersebut, Rafa mengkombinasikan bahan-bahan seperti serabut kelapa, bonggol pisang, dan sayuran atau buah-buahan bekas.
Caranya, serabut kelapa, bonggol pisang, dan sayuran tidak terpakai di masukkan ke dalam wadah. Selanjutnya disiram air leri beras lalu ditutup dan diamkan selama 1 minggu.
Setelah itu, pupuk di saring dan dapat digunakan untuk tanaman. "Penggunaannya untuk tanaman di atas dua minggu. Karena kalau di bawah dua minggu, tanaman belum kuat untuk menerima efek dari pupuk ini," ucap siswa yang duduk di bangku kelas 6 SDN Sememi II Surabaya ini.
Bahkan, Rafa pun sudah berhasilkan mengumpulkan sekitar 2 ton 555 liter air leri beras yang ia dapat dari warga sekitar. Air leri beras tersebut juga telah diolah menjadi 700 botol pupuk organik cair.
ADVERTISEMENT
"Pupuk cair ini sebagian saya bagikan ke warga dan saya jual. Bahkan sudah terjual di Kalimantan. Harganya Rp 5 ribu dengan ukuran botol 500 ml," tuturnya.
Rafa mengaku, jika pupuk buatannya itu di klaim warga dapat menghijaukan daun dari tanaman, menyuburkan tanaman, memperbanyak akar, memperbanyak bunga, dan memperbanyak buah untuk tanamam berbuah.
Ke depan, Finaslis Pangeran Lingkungan Hidup 2021 tingkat SD ini berencana akan mengembangkan proyeknya menjadi usaha.
"Tentunya ini akan saya kembangkan lagi. Saya juga ingin menambahkan bahan-bahan pertanian seperti komposter, hingga sekam," pungkasnya.