Dalam Waktu Sebulan, Positivity Rate COVID-19 di Surabaya Naik dari 5% Jadi 9%

Konten Media Partner
15 Juni 2021 6:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karena positivity rate naik, maka Pemkot Surabaya pun gerak cepat untuk terus mengantisipasinya. Salah satunya dengan memasifkan kembali tes swab massal. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Karena positivity rate naik, maka Pemkot Surabaya pun gerak cepat untuk terus mengantisipasinya. Salah satunya dengan memasifkan kembali tes swab massal. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bahwa angka Positivity Rate COVID-19 di Kota Surabaya naik menjadi 9 persen di tingkatan kota. Padahal, sebelumnya terutama sebelum lebaran, angka Positivity Rate COVID-19 di Kota Surabaya masih di kisaran 5 persen atau dalam posisi aman.
ADVERTISEMENT
“Nah, ketika ada kenaikan dari 5 persen ke 9 persen secara total Surabaya, maka berarti ini alarm dan warning buat kita. Sedikit kita lengah, cepat ini berangkatnya (kasus COVID-19), berarti kita harus hati-hati, saya harus warning betul kita harus tetap menjaga protokol kesehatan,” jelas Eri, (14/6).
Karena positivity rate naik, maka Pemkot Surabaya pun gerak cepat untuk terus mengantisipasinya. Salah satunya dengan memasifkan kembali tes swab massal. Bahkan Eri mengaku sudah sepakat dengan Satgas COVID-19 di Surabaya mulai dari Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak dan Danrem untuk memasifkan kembali tes swab massal ini.
“Makanya, nanti tidak hanya di pasar-pasar saja, mal-mal yang juga ada kerumunan, kita akan lakukan tes juga. Bahkan semua tempat yang ada kerumunannya, termasuk di warung-warung kita akan tes. Dengan begitu, harapan kami warga bisa semakin taat prokes, sehingga COVID-19 di Surabaya bisa ditekan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sejak beberapa waktu lalu, Pemkot Surabaya terus melakukan swab hunter di berbagai tempat, baik di pasar-pasar maupun pusat kerumunan warga. Misalnya pada Senin (14/6) kemarin Satgas COVID-19 Surabaya melakukan tes swab di Pasar Atom. Di pasar ini, Satgas COVID-19 melakukan tes di parkir lantai 5 dan juga di food court. Karyawan toko dan pemilik toko serta para pengunjung pun tak luput dari tes dadakan itu.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
“Jadi, swab hunter, swab massal, baik di mall, di pasar maupun tempat kerumunan dan di daerah Suramadu, terus berbarengan semuanya. Hal ini penting dilakukan untuk menekan COVID-19 di Surabaya,” kata Eri.
Di samping itu, Eri juga menyinggung penerapan jam malam di Surabaya. Menurutnya, berdasarkan keputusan bersama dengan Kapolres dan Danrem, PPKM Mikro dan juga jam malam harus tetap dijalankan.
ADVERTISEMENT
“Ketika Pak Kapolres dan Bu Kapolres serta Danrem memberikan arahan tidak boleh (aktivitas jam malam), ya kami di pemkot juga mengatakan tidak boleh, karena kita tetap satu suara. Kami menjadi satu bagian yang tidak bisa dipisahkan,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia juga meminta dan mengingatkan kepada warga Surabaya untuk terus menjaga protokol kesehatan. Bahkan, ia juga meminta untuk tidak meremehkan COVID-19 ini meskipun sudah selesai divaksin.
“Saya nyuwun tulung kepada warga, ayo kita jaga bareng-bareng kota kita ini, selalu dijaga protokol kesehatannya. Saya juga minta tolong kepada teman-teman (media) untuk selalu mengingatkan dan menginformasikan supaya warga selalu menjaga prokes,” pungkasnya.
Positivity rate merupakan rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif COVID-19 melalui tes dengan total jumlah tes yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu berdasarkan data Satgas COVID-19 Jatim, Senin (14/6) kemarin, terdapat 34 tambahan kasus COVID-19 di Surabaya. Angka ini naik dari sehari sebelumnya yang mencatat penambahan 30 kasus COVID-19. Dan dalam sepekan terakhir angka positif COVID-19 di Surabaya berada pada tren peningkatan, dari minggu lalu yang hanya 25 kasus baru dalam sehari, kini melonjak menjadi 34 kasus.
Secara kumulatif angka positif COVID-19 di Surabaya, per Senin (14/6), mencapai 24.469 kasus, angka kesembuhan mencapai 22.907 (bertambah 7 orang), sedangkan angka kematian sebanyak 1.380 (bertambah 1 orang).