Dambakan Taman Bermain Khusus ABK di Surabaya

Meski sudah empat kali Surabaya meraih penghargaan Surabaya Kota Layak Anak, tapi menurut Fitra Luqman Hidayat, public engagement manager YPKABK, belum ada sarana bermain di Surabaya yang ramah untuk anak berkebutuhan khusus (ABK).

Fitra Luqman Hidayat, public engagement manager YPKABK. Foto : Masruroh

''Padahal ada 7 persen populasi anak berkebutuhan di tengah masyarakat dan mereka punya hak yang sama dengan anak berfisik normal lainnya,'' kata Fitra (6/2). Minimnya sarana dan prasarana yang ramah ABK ini menurut Fitra lebih disebabkan masyarakat yang belum terlalu mengenal kebutuhan ABK. Sehingga yang terjadi ABK seolah terpinggirkan.

Satu diantara hak dasar anak ABK yang kerap terlupa adalah akses mereka untuk bereksplorasi ke area publik. ''Taman bermain adalah salah satu sarana bagi anak-anak untuk mendapatkan kebahagiaan, hak dasar seorang anak. Namun ini belum bisa didapat anak-anak berkebutuhan khusus, karena infrastruktur dari taman bermain itu sendiri belum ramah terhadap anak-anak berkebutuhan khusus,'' kata Luqman.

Dia berharap, Surabaya punya lebih banyak ruang inklusi yang mempertemukan anak-anak berkebutuhan khusus dengan masyarakat. ''Semakin banyak ruang inklusi bagi anak-anak berkebutuhan khusus, akan semakin mendekatkan mereka (ABK,red) dengan masyarakat. Masyarakat diharapkan akan lebih memahami bahwa anak-anak berkebutuhan khusus ini sangatlah istimewa,'' kata Fitra. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)