Daniel Mananta: Susi Susanti Nangis Nonton Filmnya

Konten Media Partner
28 Oktober 2019 6:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laura Basuki dan Daniel Mananta dalam acara nobar 'Susi Susanti Love All' bersama UK Petra Surabaya. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Laura Basuki dan Daniel Mananta dalam acara nobar 'Susi Susanti Love All' bersama UK Petra Surabaya. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Acara nonton bareng Film 'Susi Susanti Love All' yang digelar Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya berlangsung meriah. Pasalnya, Laura Basuki yang memerankan sosok Susi Susanti ikut hadir dalam nobar tersebut. Tak hanya Laura, Daniel Mananta sang produser eksekutif juga turut menyemarakkan suasana.
ADVERTISEMENT
Daniel bercerita, sejak awal dirinya ingin membuat film yang punya konten lokal kuat dan kesan baik. Supaya film ini tidak hanya bisa dinikmati di Indonesia saja, melainkan bisa tembus di pasar Internasional.
"Lewat film ini saya ingin membuat Indonesia menjadi tempat yang lebih indah dan penuh cinta. Maka dari itu saya sekarang berharap banget film ini bisa berhasil secara komersil dan masyarakat bisa menerima," kata Daniel pada Basra, Sabtu (26/10).
Ketika ditanya lebih lanjut terkait tanggapan Susi Susanti, Daniel mengatakan jika Susi sangat puas dengan film tersebut. "Gue bersyukur banget, karena dia (Susi susanti) puas. Dia sampai nangis nonton filmnya karena keingat sama ayahnya," kata Daniel.
UK Petra Surabaya sengaja mengajak mahasiswanya untuk nobar film 'Susi Susanti Love All' ini agar mereka bisa mengambil nilai positif dari film tersebut.
"Film ini sangat bagus, bagaimana menularkan 'virus' nasionalisme dengan cara yang positif, yang mengajak mahasiswa untuk tetap cinta Indonesia apapun dan bagaimanapun keadaan negara seperti kisah yang digambarkan dalam film," ungkap Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng. selaku rektor UK Petra.
ADVERTISEMENT
Film 'Susi Susanti Love All' bercerita tentang perjalanan Lucia Francisca Susi Susanti atau biasa dikenal dengan Susi Susanti sebagai seorang atlet bulu tangkis putri Indonesia. Tak hanya soal olahraga, film ini juga menyinggung gejolak politik Indonesia di bawah pimpinan Soeharto tentang warga keturunan Tionghoa. Di mana pada saat itu sulit mencari status kewarganegaraan.
Susi pun membuktikan diri mampu meraih medali emas pertama kali di Olimpiade Musim Panas 1992 Barcelona.
Hal itulah yang dirasakan Susi Susanti, bahkan ia pun tetap berjuang membela Indonesia meski belum mendapat status kewarganegaraan Indonesia.
"Dari film ini saya bisa melihat Indonesia dari sudut pandang yang lain, dan saya belajar untuk menjadi warga Indonesia yang lebih baik," kata Laura Basuki.
ADVERTISEMENT