Di Surabaya Harga Janda Bolong Mulai Rp 85 Ribu Sampai Rp 15 Juta Per Daun

Konten Media Partner
12 Oktober 2020 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanaman Monstera atau Janda Bolong milik Dodik Bungur. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Tanaman Monstera atau Janda Bolong milik Dodik Bungur. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Tanaman hias kian diminati di masa pandemi, dan salah satu jenis tanaman hias yang tengah menjadi perbincangan publik saat ini adalah Monstera. Tanaman ini punya keunikan, yakni daun dengan lubang-lubang yang terbentuk alami. Sehingga di kalangan masyarakat, tanaman hias ini dikenal dengan sebutan Janda Bolong. Di Surabaya harga jual Janda Bolong berkisar mulai Rp 85 ribu hingga Rp 15 juta per daun.
ADVERTISEMENT
"Lubang pada Monstera ini bukan karena penyakit atau serangan hama, tetapi benar-benar otentik. Karena tampilan daunnya yang bolong itu, maka bahasa Latin jenis tanaman ini dinamai monstrous yang artinya abnormal," jelas Dodik Bungur, pemilik Nursery Eksotik, kepada Basra, Senin (12/10).
Dijelaskan Dodik, Monstera berasal dari Meksiko serta hutan-hutan tropis di daerah Benua Amerika. Tanaman ini termasuk ke dalam tanaman merambat atau memanjang ke atas.
Permintaan pasar yang meningkat di masa pandemi, lanjut Dodik, membuat harga Monstera kian melambung tinggi.
"Bentuknya kan unik dan perawatannya juga tidak susah, itu kenapa Monstera atau Janda Bolong ini banyak dicari," imbuh Dodik.
Terkait harga Monstera, Dodik mengungkapkan berkisar antara puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Ini tergantung jenis dan bentuknya. Misalnya untuk harga Monstera Deliciosa. Dalam pot ukuran kecil harganya dibanderol Rp 85 ribu. Ciri tanaman ini memiliki daun besar dan lubang-lubang di sekitar tulang daun.
ADVERTISEMENT
Ada pula salah satu Monstera yang harga jualnya dihitung per helai daunnya.
"Monstera Obliqua misalnya. Harganya mencapai Rp 15 juta per helai daunnya. Obliqua ini lubang-lubangnya lebih besar atau memenuhi hampir 90 persen dari daunnya. Jenis ini tergolong langka di pasaran, makanya harganya mahal," jelas Dodik.
Terkait perawatan tanaman Monstera, diakui Dodik cukup mudah. Monstera jangan terkena sinar matahari langsung, beri pupuk secukupnya, dan jangan terus disiram.
Jika kekurangan cahaya matahari membuat pertumbuhannya melambat. Jika daun monstera menguning, maka pindahkan ke tempat cahaya yang lebih banyak.
“Monstera ini biasanya di letakan di dalam ruangan, tapi ada juga diletakan di luar ruangan,” tukasnya.
Kolektor Anggrek
Menekuni bisnis tanaman hias telah dijalani pria asal Petemon, Surabaya, ini sejak 2008 silam. Awalnya Dodik merupakan pecinta hingga berlanjut dengan mengoleksi anggrek.
Dodik Bungur menunjukkan salah satu koleksi anggreknya, yakni Anggrek Desi yang berasal dari Papua. 
"Kalau ingin sukses berbisnis, apapun itu, yang paling penting kan kita harus ada ketertarikan. Saya suka anggrek, saya juga kolektor anggrek. Jadilah saya terjun ke bisnis ini (tanaman hias)," tegas Dodik.
ADVERTISEMENT
Koleksi anggrek Dodik mencapai hampir 2 ribuan dan tersebar di dua tempat, rumahnya di kawasan Sidoarjo dan perkebunan di daerah Trawas, Mojokerto.
Kepada Basra, Dodik menunjukkan salah satu koleksi anggreknya, yakni
Bulbophyllum Phalaenopsis atau anggrek dasi. Disebut Anggrek Dasi karena daunnya yang memanjang hingga lebih dari 1 meter menyerupai dasi. Lebar daun sekitar 20 cm. Selain unik, penampilan anggrek itu juga berdaun mulus, bebas serangan hama dan penyakit.
"Anggrek Dasi ini berhabitat asli di Papua Nugini hingga Papua berketinggian di bawah 500 meter di atas permukaan laut," imbuhnya.
Untuk perawatan Anggrek Dasi, Dodik hanya menyiramnya dengan cara disemprot ke seluruh bagian tanaman. Bila ada tunas, ia tambahkan air dengan pupuk.
ADVERTISEMENT
Harga Anggrek Dasi milik Dodik ini dibanderol mulai Rp825.000.
Mampu bertahan hingga lebih dari 10 tahun menggeluti bisnis tanaman hias, Dodik lantas berbagi tips.
"Jangan salah tanaman hias itu bisa jadi investasi lho, asal kita memahami karakter setiap tanaman. Jadi kalau ingin sukses berbisnis tanaman hias, bergurulah pada orang yang tepat. Semakin kaya pengetahuan kita tentang tanaman hias akan semakin mudah pula kita mengembangkannya," pungkasnya.