Dianggap Pilih Kasih Dalam Memberikan Potongan UKT, Ini Tanggapan Unair

Konten Media Partner
29 Juli 2020 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Aliansi Mahasiswa Unair (AMU) melakukan aksi mahasiswa menuntut potongan UKT.
Aliansi Mahasiswa Unair (AMU) melakukan aksi mahasiswa menuntut adanya potongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di masa pandemi COVID-19 pada Rabu (29/7) di Kampus C Unair.
ADVERTISEMENT
Bahkan para mahasiswa tersebut juga menuntut adanya transparasi keuangan Unair berupa rangkaian anggaran belanja, adanya subsidi terkait pelaksanaan kuliah daring kepada mahasiswa berupa bantuan kuota internet yang layak, serta membebaskan biaya perkuliahan (UKT) bagi mahasiswa tingkat akhir.
Menanggapi hal itu, Ketua Pusat Informasi dan Kehumasan Unair, Suko Widodo mengatakan sebelum para mahasiswa melakuka tuntutan, pihak Unair telah membuat kebijakan yang menyerap aspirasi semua pihak.
"Kami sudah ketemu dengan organisasi perwakilan mahasiswa. Ketua BEM kita undang dan itu sudah sepakat. Bahkan kebijakan UKT banyak dipuji orang karena kami tahu persis kondisi pandemi saat ini," kata Suko, Rabu (29/7).
Suko mencontohkan salah satu kebijakan itu adalah memberikan kebebasan kepada 2.395 mahasiswa dengan mekanisme Kartu Indonesia Pintar (KIP) Bahkan pihaknya juga memberikan keringanan 50 persen UKT bagi mahasiswa yang tinggal menyelesaikan tugas akhir yaitu untuk mahasiswa S1 Semester 9 untuk jalur SNMPTN dan SBMPTN dan semester 7 bagi mahasiswa D3.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada yang terkendala proses pendidikannya kita berikan cuti. Bagi yang keberatan, ada mekanisme untuk mengajukan kepada masing-masing fakultas, kemudian diproses ke direktur keuangan," jelasnya.
Ketika ditanya lebih lanjut terkait ketentuan mengajukan bantuan bagi mahasiswa atau orang tua mahasiswa yang tidak mempunyai surat PHK, Suko menuturkan jika para mahasiswa masih tetap diperbolehkan mengajukan bantuan.
"Misalnya ada surat keterangan RT/RW bahka. kita bisa verifikasi. Ini kan problem dialog, silahkan. Jadi nggak perlu bakar kayu, malu lah, nganggu orang di jalan. Masa mahasiswa begitu. Silahkan ajukan dengan baik-baik, jelaskan problemnya. Pasti pihak Unair memahami kondisi, kita semua prihatin dengan kondisi seperti ini," pungkasnya.