Diskusi Terbuka dengan Anak Bisa Cegah Perilaku LGBT

Konten Media Partner
24 Mei 2022 8:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Perilaku homoseksual tidak hanya terjadi karena faktor psikologis saja. Faktor lingkungan pun bisa menjadi penyebab seseorang menjadi penyuka sesama jenis.
ADVERTISEMENT
Atika Dian Ariana S Psi MSc mengatakan, seseorang memilih berhubungan dengan sesama jenis karena memang budaya tersebut terjadi di lingkungannya.
“Dia tidak memiliki opsi lain. Akhirnya komunitas, tempat, atau circlenya dia kebetulan juga orang-orang homoseksual. Akhirnya dia pun juga berperan di situ. Seperti halnya konsep diri sangat berkembang, sejalan dengan bagaimana dia berinteraksi dengan lingkungan. Apakah ada penguatan, ada penolakan, itu mempengaruhi bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri,” kata Atika, Selasa (24/5).
Menurutnya, seksual bukan hanya sekadar lingkungan. Untuk itu, masyarakat perlu menjaga lingkungannya dengan baik agar terbebas dari lingkungan homoseksual.
“Yang perlu kita pertimbangkan adalah faktor protektif. Yaitu, memberikan lingkungan yang yang sehat untuk anak agar terus tumbuh dan berkembang dengan baik. Orang tua perlu jadi teman anak berdiskusi. Terutama soal perkembangan seksual,” ujarnya dosen psikologi Unair ini.
ADVERTISEMENT
Atika pun menyarankan orang tua untuk menyiapkan diri menjadi teman berdiskusi bagi anak. Khususnya berkaitan dengan identitas gender dan orientasi seksual mereka.
Pastikan pendidikan seksual jangan dianggap sebagai hal yang tabu. Orang tua jangan menutup diri dari pertanyaan anak yang terkesan sederhana dan tidak penting ditanyakan. Namun, pertanyaan tersebut merupakan proses pengenalan konsep seksualitas anak.
“Pertanyaan mengenai konsep dirinya bukan hanya dalam hal seksual sebenarnya berkaitan dengan banyak hal. Soal identitas itu penting untuk kemudian didiskusikan bersama,” pungkasnya.