Dokter Sebut Pekerja Migran Indonesia Alami Beban Psikis saat Tiba di Tanah Air

Konten Media Partner
11 September 2021 11:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para PMI yang terkonfirmasi positif COVID-19 menjalani isolasi di Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya.
zoom-in-whitePerbesar
Para PMI yang terkonfirmasi positif COVID-19 menjalani isolasi di Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya.
ADVERTISEMENT
Kepulangan para pekerja migran Indonesia (PMI) ke Tanah Air, nyatanya membawa problematika tersendiri. Terutama bagi mereka yang dinyatakan positif COVID-19 dan harus menjalani karantina sebelum kembali ke rumah.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Mayor Laut (K/W) dr. Ni Kadek Ratnadewi, M.Biomed, Sp.KJ., selaku dokter spesialis jiwa di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya.
dr. Kadek memaparkan bahwa kebanyakan pasien PMI menghadapi kendala mental atau psikis. Hal ini dipicu karena saat tiba ke Indonesia mereka berharap segera sampai rumah dan berkumpul kembali dengan keluarga.
"Ternyata mereka harus menjalani aturan karantina, apalagi kemudian terkonfirmasi positif COVID-19 dan harus diisolasi minimal 14 hari. Ternyata setelah 14 hari masih ada yang positif, itu juga menambah beban psikis mereka," kata dr. Kadek, Sabtu (11/9).
Untuk mengatasi hal itu, pihaknya melakukan terapi psikis dan juga konsultasi. Salah satunya yakni dengan psikoterapi.
"Yang mengalami psikis berat kami bantu dengan memberikan tambahan farmakologi. Lalu dari relawan pendamping ada program teman curhat yang juga membantu mengurangi beban masalah psikis yang diderita para pasien PMI," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Melalui penangan psikologis terhadap para pasien tersebut, diharapkan pasien bisa segera bangkit dan bisa kembalo berkumpup bersama keluarga.
"Kami berharap mereka segera bangkit, pulih dan kembali ke keluarganya dengan selamat, sesuai keinginan dasar mereka saat ingin pulang ke kampung halaman," pungkasnya.
Diketahui, hingga hari ini RSLI masih merawat189 pasien. Dari data itu terdapat 171 pasien PMI, dan 18 umum/mandiri. Untuk pasien PMI kebnyakan berasal dari Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong, dan Brunei Darussalam.