Donasi untuk Rifky, Remaja Pengidap Kelainan Kulit Langka, Diserahkan

Konten Media Partner
22 Januari 2020 7:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rifky pengidap kelainan kulit langka Xeroderma pigmentosum dapat kesempatan sekolah gratis di Home Santren Kebaikan Surabaya.
zoom-in-whitePerbesar
Rifky pengidap kelainan kulit langka Xeroderma pigmentosum dapat kesempatan sekolah gratis di Home Santren Kebaikan Surabaya.
ADVERTISEMENT
Rifky baru saja pulang sekolah saat Basra datang ke rumahnya di Kampung Malang Kulon I Surabaya pada Selasa sore (21/1). Rifky tampak sehat, luka bekas operasi pengangkatan benjolan di kening dan hidung juga sudah mengering. Hanya saja, wajah Rifky di bagian dahi tertutup rambut cukup tebal.
ADVERTISEMENT
"Ini karena waktu operasi dokternya pakai kulit kepala untuk menutup luka di dahi. Jadi sekarang rambutnya sampai di dahi," kata nenek Kasinem, nenek Rifky.
Untuk menghilangkan rambut yang ada di dahi, rambut itu akan dicukur setiap Rifky kontrol di RSUD Dr Soetomo di hari Rabu. "Saya enggak berani cukurnya. Takut kena kulitnya kan rapuh. Jadi biar dokter saja," kata nenek dua cucu ini.
Setiap Rabu Rifky akan memeriksakan kondisi kulitnya, matanya, dan luka bekas operasinya. Rifky adalah pengidap kelainan kulit langka Xeroderma pigmentosum. Kelainan kulit ini membuat Rifky tak bisa sedikit pun terpapar sinar matahari.
Jika terkena sinar matahari, sel-sel kulit Rifky menjadi rusak dan muncul bercak hitam asimetris pada bagian kulit yang terbuka seperti wajah, leher, lengan, dan tungkai. Sedangkan pada bagian dada dan perut, bagian yang cenderung terlindung dari sinar matahari, tidak mengalami masalah apa pun.
ADVERTISEMENT
Bercak hitam itu memang tak menimbulkan rasa gatal, namun jika diabaikan dan dibiarkan terkena sinar matahari maka berisiko menjadi kanker kulit yang serius.
Rifky saat dioperasi pada 11 September 2019.
Pada 2018 sempat ada benjolan yang cukup besar di kedua pipi Rifky. Lalu benjolan itu sudah diangkat di operasi pertama. Kemudian muncul benjolan lagi di hidung dan dahi. Lalu pada Rabu 11 September 2019 Rifky menjalani operasi kedua untuk mengangkat benjolan di dahi dan hidung, serta menjalani operasi mata.
Khusus di bagian mata, kulit bawah mata Rifky tampak sudah menempel dengan bagian putih bola matanya. Hal ini membuat kemampuan penglihatan Rifky sangat berkurang. Jarak pandang maksimalnya tak lebih dari 5 cm. Setelah dioperasi dan rutin diberi salep untuk membentuk jaringan baru di mata, kini Rifky bisa melihat dengan jarak 10 cm.
Penyerahan donasi untuk Rifky dari pembaca kumparan melalui kitabisa.com
Kedatangan Basra ke rumah Rifky tak hanya untuk menengok keadaan Rifky. Tapi juga untuk menyampaikan amanah dari 793 orang baik yang telah berdonasi melalui campaign kumparanDerma di kitabisa.com.
ADVERTISEMENT
Saat Basra meminta Rifky untuk membaca jumlahnya, Rifky sempat bertanya, "Itu 40 juta atau 4 juta ya kak?"
Akhirnya Basra meminta nenek Kasinem untuk membaca ulang giant check tersebut dengan perlahan. "Ya Allah, Alhamdulillah. Ini empat puluh juta Rifky," kata Kasinem.
Karena kulitnya yang menempel di bola mata, Rifky harus melihat dengan jarak sangat dekat. Saat ini setelah dioperasi jarak penglihatan Rifky bisa sekitar 10 cm.
Rifky tampak tak bisa berkata-kata. Remaja berusia 13 tahun itu tampak diam dan menunduk. Rifky lalu tersenyum dan mengucap terima kasih dengan suara yang lirih.
"Terima kasih semuanya, Allah yang balas kebaikan bapak ibu semuanya. Terima kasih sudah sayang Rifky, peduli sama Rifky padahal enggak pernah ketemu," kata Kasinem.
Total donasi yang berhasil terkumpul untuk Rifky berjumlah Rp 40.322.337. Pencairan donasi akan dilakukan bertahap sesuai dengan kebutuhan Rifky dan keluarga.
Rifky tinggal di kontrakan berukuran 5x10 meter bersama ayah, nenek, kakek, dan kakaknya. Ibu Rifky sudah berpisah dengan ayahnya sejak Rifky berusia 5 tahun.
ADVERTISEMENT
Ayah Rifky sehari-hari berjualan jajanan cireng keliling, sedangkan neneknya berjualan jajanan anak di depan rumah tetangga, dan kakeknya hanyalah petugas Siskamling kampung dengan penghasilan Rp 300 ribu per bulan.
Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka mengandalkan hasil berjualan jajanan dan gaji kakek Rifky.
Rumah kontrakan yang dihuni Rifky di Kampung Malang Kulon I Surabaya.
"Alhamdulillah tiap bulan kami masih dapat bantuan beras 10 kilogram, telur 20 butir, minyak 2 liter. Kalau pas lagi punya uang bisa masak soto ceker sama kepala ayam,'' kata nenek Kasinem.
Karena mengalami kelainan kulit genetik, Rifky harus terus mengonsumsi vitamin untuk memperbaiki sel-sel jaringan yang rusak.
Tim dokter RSUD Dr Soetomo juga belum berencana melakukan kemoterapi dan operasi ketiga bagi Rifky. Karena menurut tim dokter, Rifky baru menjalani tindakan operasi kalau ada indikasi yang mengharuskan seperti adanya benjolan yang ganas.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan kemoterapi. "Kalau tidak ada keganasan lagi, cukup dioles sunblock untuk mencegah masuknya sinar matahari ke kulit," kata nenek Kasinem.
Nenek Kasinem yang sehari-hari berjualan di depan rumah tetangga.
Donasi yang diserahkan Basra pada Selasa (21/1) sebanyak Rp 3 juta yang berbentuk sembako dan uang tunai. Donasi Rifky akan rutin dicairkan setiap bulan sesuai dengan kebutuhan Rifky dan keluarga. "Nanti bisa buat beli obat, vitamin, susu, ongkos ke sekolah untuk Rifky dan kakaknya," kata nenek Kasinem.
Terima kasih, orang baik!